Marketing Case: Misconnected Branding (Sugar Reed Juice Business in Padang)
Awalnya adalah sebuah ide kreatif yang menjadi pendobrak di Padang dengan membuat usaha franchise minuman air sari tebu yang mobile. Mesin pemeras batang tebu diletakkan di bak belakang mobil pikap, membuat si penjual bisa memaksimalkan segmentasi pasar dengan berpindah-pindah ke lokasi-lokasi strategis di kota Padang. Kreatif.
Air sari tebu yang dijual dengan kemasan gelas plastik itupun ditambah dengan penguat rasa (gw ga tau itu apa) yg menurut salah seorang penjual menambah kesegaran air sari tebu. Maka dengan tambahan penguat rasa, wilayah operasi yang bisa berpindah-pindah, dan packaging yang lebih menarik, usaha franchise ini total mengalahkan seluruh aspek bisnis air sari tebu ketengan yang biasa dijual di pasaran. Harganya pun tidak jauh berbeda. Brilian.
Usaha air sari tebu mobile yg pertama gw liat ada di kawasan Khatib Sulaiman Padang. Di bodi mobil tsb ada banner yg nampilin nama dagangnya: “Tabu Panggang” dan foto seorang bapak memakai topi pet sambil minum air sari tebu. Karena baru pertama, gw kagum dengan pemilihan nama yg menarik interest dan format penjualan yang lain dari yang biasa. Menurut gw itu adalah suatu mini concept dari pengaplikasian new wave marketing dengan baik.
Namun hal yang gw liat di kemudian-kemudian hari ga jauh dari lelucon, strategi marketing me too yang cuma jadi banyolan. Seperti manisnya air tebu yang mengundang semut, usaha ini pun menarik minat pesaing-pesaing yang nyoba mengisi lokasi-lokasi strategis yang nggak terkover pemain-pemain awal. Tapi ya itu tadi, strategi branding mereka yang ikut-ikutan (me too) malah keliatan jadi hal yang lucu. Menggelikan.
Dari seluruh penjual air sari tebu yang ada, kita bisa menemukan ciri-ciri yang hampir sama:
- Nama-nama yang ngejreng
- Nampilin foto orang separuh badan
- Dan ini yg ga ketinggalan: orang di foto itu mesti lagi megang kemasan air sari tebu!!!!
Watdehell?? Apa facebook udah ga cukup lagi buat narsis-narsisan??? Dan hubungan foto dengan air tebu apa coba?
Maka dari awalnya seorang bapak bertopi pet, kemudian bapak-bapak lagi, tapi pakenya topi koboi yg ga penting., ada juga dua cewe berpakaian modis lagi senyam-senyum, ato anak cewe yang make pakaian adat, trus juga ga kalah bocah kecil make singlet doang (yg bikin gw jadi berasa lagi ngeliat pengumuman anak hilang), dan foto-foto lainnya. Inti kesemua fotonya sama: lagi megang kemasan air sari tebu.
Memang, gw peratiin pembeli ga terikat dengan nama ato figure foto tertentu. Setau gw ga ada yang sengaja datang ke konter tertentu untuk membeli air sari tebu. Pembelian dilakukan di konter mana yang mereka temui dalam perjalanannya.
Tapi menurut gw ga ada salahnya jika ada yg bisa melakukan diferensiasi, entah membuat air sari tebu yang di-mix aneka rasa buah, gandengan jualan dengan penjual makanan keliling, atau paling nggak di banner yang ada di mobil, daripada masang foto yg worthless, kan bisa di isi dengan tulisan yang memuat informasi manfaat kesehatan air tebu. Mungkin udah ada satu-satu yg kek gitu yg emang ngerti bahwa pemasangan foto ga jelas itu sama sekali ga berpengaruh besar dalam penjualan karena yang dijual adalah air sari tebu, bukan calon kepala daerah! Yah, siapa tahu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar