Picasso Punya "The Lesson", Gw Punya Skripsi

Hal yang cukup menyita perhatian gw belakangan ini adalah tugas pengerjaan skripsi. Momok yang menghampiri seluruh keturunan adam yang menjabat status mahasiswa program sarjana. Oh ternyata nggak juga, denger-denger di kampus (ekonomi) UI mahasiswanya diberi kebebasan memilih membuat skripsi atau ganti dengan kuliah, program magang, atau juga program lainnya.
gambar
Kasian sekali mereka yang nggak memilih mengerjakan skripsi, ga bisa merasakan kesempatan menjadi mahasiswa seutuhnya, karna yang namanya mahasiswa ya ngerjain skripsi. Apa artinya mahasiswa tanpa pengalaman membuat skripsi sodara-sodara?

Ya., emm.. tapi gw pikir-pikir, gw tidak berkeberatan kalau ga menjadi mahasiswa seutuhnya seperti itu. Dengan demikian gw ga harus terjebak dengan berbagai metode, segala macam pengolahan data. Mau mahasiswa seutuhnya kek, mahasiswa setengah mateng, yang penting studinya kelar. Aku iri padamu wahai teman-teman UI!

Sejak proposal skripsi gw ini disetujui kampus, gw mengurangi proporsi memosting blog supaya bisa lebih terarah pada skripsi. Dan sampai sekarang skripsi itu masih belum selesai. Nasibnya terkatung-katung seperti status guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun di pelosok Indonesia.

Dengan perkuliahan yang masih banyak, tambah ngerjain skripsi pula, gw, semestinya melipatgandakan waktu jaga untuk memaksimalkan kedua kegiatan itu. Yang terjadi kemudian bertolak belakang. Waktu tidur gw sama sekali tidak terusik sedikitpun.

Temen gw yang udah berhasil menyelesaikan skripsi bilang kalo dia sering begadang sampe subuh untuk ngerjain skripsinya. Gw bisa tahan sampe pukul 1 dinihari aja udah bagus. Kasur gw selalu terlihat menggoda seperti biasa.

Sepertinya gw perlu mengubah sudut pandang skripsi dari sebelumnya sebagai batu pengganjal di lintasan menjadi sebuah karya. Dan karya ini ga membutuhkan waktu lama lagi untuk diselesaikan, untuk kemudian dipajang, sehingga abis itu pikiran gw yang tersita bisa bebas lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar