Good Driver Just Drive

Kalimat di atas saya kutip dari sebuah iklan layanan masyarakat di luar negri tentang keamanan berkendara. Yang tayang di sebuah stasiun TV nasional, Ok. Tau aja saya belum ke luar negri. Momennya saya nulis ini sama taula kita kenapa. Karena ada kecelakaan maut di Tugu Tani GambirJakarta hari Minggu kemarin. Miris. Sembilan korban tewas, tiga luka-luka, dalam satu terjangan mobil. Pengendaranya cewek pula, ga ada surat-surat berkendara pula, habis dugem pula, teler pula.

Di mana-mana udah rame aja, rame menghujat si pelaku. Waduh, sampai ke fisiknya segala, haha. 

Saya nggak ikut-ikutan hujat. Karena tersindir, karena merasa beruntung. Karena saya kalau nyetir sering ekstrim pula. Tapi ga sambil teler-teler la.. Jadinya saya cukup menyayangkan saja tindakan sang supir. 

Berikut beberapa daftar dosa menyetir saya ketika kendaraan masih melaju:
- sms-an
- bbm-an
- mencet-mencetin gadget buat nukar lagu
- bongkar batre ponsel
- masangin batre ponsel lagi
- lepas sepatu beserta kaus kakinya
- olesin selai coklat ke roti
- makan macam-macam, gorengan, donat, eskrim, ayam beserta nasinya, roti lapis, dan sebagainya yang seharusnya dilakukan dengan dua tangan dan sambil berenti
- minum
- nelpon
- jarak iring berkendara terlalu dekat
-masang baju kemeja
- lepas sweater
- baca-baca headline koran 
- tidak fokus ke jalan (karena teralihkan skuter matik yang boncengannya cewek make rok mini dengan duduk menyamping)
- dan ekstrim lainnya.

Tapi demikian, ada beberapa kebaikan saya dalam berkendara
- tetap masang sabuk keselamatan (meski baru untuk jalan luar kota, dalam kota sih belum)
- taat lampu merah
- nggak ikut-ikutan berenti atau lambatin kendaraan cuman gara-gara liat ada acara apa di pinggir jalan rame-rame. 
- selalu ngasi aba-aba/signal kalau mau manuver
- mendahulukan penyebrang zebra cross
- muter letter U ditempat yang diperbolehkan
- mendahulukan ambulan
- kalau make motor lebih sopan lagi,
- nelpon ato sms berenti dulu 
- make helm kalo ke jalan raya, meski deket. Tapi dalam komplek belum.
- apa lagi ya, ada beberapa lagi yang saya lupa.

Kok masih banyakan daftar dosanya daripada kebaikannya ya? Biar deh,  sementara ini. Maka dari itu saya merasa tersindir dan diingatkan atas kasus tabrakan di Jakarta itu. Mudah-mudahan dengan demikian daftar dosa-dosa saya saat menyetir bisa kurang setahap-demi setahap




Tidak ada komentar:

Posting Komentar