Sekilas Kuasi Reorganisasi Bakrie & Brothers


Oke, coba bicara-bicara tentang kuasi reorganisasi. Yang saya tau dulu itu kuasi reorganisasi cuman sebatas bahwa: perusahaan yang melakukan kuasi reorganisasi adalah perusahaan sakit.
Karena secara pengertian, oleh bapepam dalam keputusan KEP-16/PM/2004, kuasi reorganisasi adalah reorganisasi, tanpa melalui reorganisasi nyata (true reorganization atau corporate restructuring ) yang dilakukan dengan menilai kembali akun-akun aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan mengeliminasi saldo laba negative.
Baru-baru ini perusahaan yang melakukan aksi tersebut adalah PT. Bakrie & Brothers. Tbk (BNBR). Kuasi reorganisasi awalnya sudah diminta BNBR kepada bapepam pada agustus namun ditolak oleh bapepam. Alasannya, proyeksi laba kedepan perusahaan dinilai tidak layak. BNBR akhirnya membuat proyeksi perusahaan baru yang direviu oleh auditor independen beberapa bulan setelah itu. 
Setelah distujui bapepam baru kemudia proses kuasi reorganisasi dikemukakan dalam RUPS-LB. Hasil RUPS-LB BNBR yang diadakan 6 oktober 2011 akhirnya menemui hasil positif. Perlu diketahui BNBR melakukan kuasi reorganisasi untuk tujuan menghapus defisit senilai Rp34,9 triliun, terdiri dari nilai defisit, selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, dan rugi investasi jangka pendek yang belum terealisasi. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2011, Perseroan mencatat saldo defisit sebesar Rp27,7 triliun. Defisit ini terutama merupakan akumulasi dari kerugian bersih Perseroan sebesar Rp16,5 triliun pada tahun 2008, Rp 1,7 triliun di tahun 2009 dan Rp7,6 triliun di tahun 2010.

Pada 6 oktober tersebut harga saham BNBR langsung ditutup menguat 2% setelah 6 hari perdagangan sebelumnya harga saham selalu melorot hingga batas harga terendah di 50 rupiah. Penguatan harga saham berlanjut hingga 7 hari perdagangan berikutnya untuk kemudian: melorot lagi.   Pada 8 Desember perseroan manyatakan bahwa segala proses kuasi reorganisasi telah rampung dan mendapat dukungan semua pihak; menhukam, kreditur, investor, dan pihak-pihak lainnya.
  
Namun tetap saja, harga  saham BNBR tidak terdongkrak meskipun perseroan menilai aksi kuasi reorganisasi telah memperbaiki neraca keuangan perusahaan. Nyatanya pada kuartal III  2011 BNBR  mengalami kerugian bersih ketika perusahaan-perusahaan lain membukukan laba.  Hingga hari ini, harga saham BNBR masih tergeletak di 50 dan tanpa ada tawaran beli. Yang ada malah berita konflik internal Bakrie dengan salah satu tangan kanannya Rotschield.





Hal ini membuktikan bahwa tidak ada jaminan perusahaan mengalami perbaikan kinerja meskipun telah melakukan kuasi reorganisasi. Berita terbaru, Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) juga berencana melakukan hal serupa semester awal 2012 ini. Pendapat saya? Bisa lihat di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar