Dua minggu lalu ketemu sama ponakan si Saly yang saat itu sedang sibuk untuk UAN SMP. Dan nampaknya sudah jenuh karena kepenuhan di isi. Sama la seperti saya dulu saat masa-masa UAN. Saking banyaknya ngapal-ngapal pelajaran yang itu-itu melulu. Makin dihapal jadi makin luber keluar otak. 

Dua hari sebelum UN, ya dia hanya baca komik lagi saja. "Om, dua minggu lagi suju konser di Indonesia loh.."
Eh, apa itu suju, rasa akrab dikeseharian ya? Pas solat? Nah bener itu, yang gerakannya ujung jari kaki, lutut, telapak tangan, dan kening sejajar di sajadah?

Ya, lupa saya kalau si Saly ini termasuk golongan anak dalam masa puber masa sekarang. Menikmati secara suka rela dunia hiburan Korea. "Trus, kamu ga pergi nonton?"

"Ya nggaklah., Saly suka Korea, tapi nggak sampai segitunya. Temen-temen banyak tu yang bela-belain ke Jakarta."

Alhamdulillah. Dalam hati saya bersyukur, ni ponakan saya masih punya logika pikir yang stabil. 

Jadi inget juga dulu waktu zaman kakak saya seusia itu lagi eranya westflife. Ngomong sepatah kata aja cewe-cewe jejeritan.
Pas zaman saya waktu itu, trennya F4. Ya masih gitu juga. 

Gara-gara perkara suju ini jugalah temen saya ada yang minggat dari grup BBM. Temen saya yang penggemar berat suju. Dia memosting sebuah foto dimana saya liat segerombolan cowok, bergerombol di atas panggung kecil yang didesain menyerupai ranjang (wtf?), ada yang duduk, tiduran, bersimpuh, tangan  memangku dagu, dan bermake up cantik. Oh MasyaAllah, apa itu. Sebuah pemandangan tragis dan memilukan. Saya mengutip SBY: "Prihatin."

Jadilah foto itu ditimpali berbagai komen-komen dengan bahasa yang seringnya dipakai kuli pelabuhan. Ramai, secara ini grup saya temannya gerombolan sirkus semua. Sirkus monyet. Si Temen yang memposting foto mendelete foto itu kemudian. Belum cukup, dia cabut dari grup. Lhaaa...

Padahal, biasanya si Temen ini kalau di grup juga termasuk yang suka cela-celaan kecil atas nama keakraban. Yang komen temen lain tentang foto biang ribut itupun saya pikir masih dalam konteks wajar (skala kami. He..). Jadi ya saya cuma bisa ngutip pak beye: Prihatin.

Bingung saya bisa ada anak muda ngefans sampe segitunya, nggak masuk sama pemikiran saya,  sama orang biasa aja gitu. Coba deh kayak saya, kalau ketemu Dian Sastro aja saya, wuaaaaaaaaa..... Oh Tuhan,... Oh oh, ntar, degdegan saya. Atur napas dulu, lap air mata.

Eh omong-omong kabar westlife dan f4 itu sekarang bagaimana ya? Adem adem aja sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar