Total saya nya sejak bulan Juni sudah ada nulis tiga postingan yang nyangkut-nyangkut VGMC. Sekali bahas ketidakwajaran bisnisnya, dua lagi hanya bahas-bahas tipologi investornya aja.
Tiga mah sedikit Tuan, dibanding tulisan rekan-rekan lain yang lebih lantang mengingatkan bahaya VGMC.
Rekan-rekan lain yang mengingatkan itu juga memiliki latar berbeda, ada yang saya tau dosen, praktisi investasi logam mulia, mantan korban investasi sejenis, praktisi keuangan, dll. Atau saya mah dari pasar modalnya. Ada yang melalui tulisan di web, blog, twitter, atau obrolan langsung pas lagi ngumpul-ngumpul.
gambar
Kenapa kami, atau khususnya saya getolnya secara langsung menyebut VGMC, sebenernya bahasan saya dulu berlaku untuk semua investasi dengan skema sejenis, entah itu ECMC, speedline, wonglimo, Club de Angel, dll, tapi karena yang sedang boom VGMC sih. Di Padang aja Tuan, nagari ranah ini, sampai 5000 investornya. Alih-alih dikatakan sebagai korbannya.
Sampai-sampai ketika kami menyampaikan pandangan terbuka seperti itu, adaaaaa saja, ada saja, yang saya liat meng-skak dengan statement kalau kami takut kehilangan pasar dan nyuruh urus-urusan masing-masing aja.
Iya kan Tuan, kalau sudah muak dengar pencerahan dari luar VGMC, biasanya langsung di skak begitu aja kan ya?
Nah, saya sebagai seorang praktisi pasar modal tentu nolak, sekaligus setuju.
Gini, kami dibilang takut dibilang kehilangan pasar sih nggak, karena sekali lagi kan VGMC dengan nyata-nyata mengeluarkan statement bahwa VGMC adalah sama sekali investasi dengan terobosan berbeda. Lain dari yang lain. Begitu yang saya tangkap dari puja puji terhadap VGMC ini.
Jadi ya kami nggak takut kehilangan pasar karena kan memang beda target market, orang dagang emas menyasar investor yang memang berinvestasi emas fisik, entah batangan atau berupa perhiasan. Saya dan rekan-rekan pialang saham lain menyasar ke masyarakat yang ingin berinvestasi pada efek-efek di pasar modal Indonesia, dan VGMC menyasar pada masyarakat yang ingin kaya instan dan kurang pengetahuan tentang instrumen investasi keuangan.
Disebut setuju juga karena kami khawatir, paling nggak dampak buruk di masa depannya karena VGMC ini secara langsung bawa-bawa nama dua instrumen investasi yang berbeda tadi; saham emas.
Ketika sistem ponzi VGMC ini default, gagal menegmbalikan deviden dan bahkan modal para korbannya, masyarakat korban tersebut ada kemungkinan kemudiannya menjadi trauma.
Jadi seandainya kemudian diajak berinvestasi pada logam mulia langsung, mungkin akan menjadi merasa kapok, karena VGMC yang sudah bawa-bawa nama emas. Pun ketika di ajak berinvestasi pada surat berharga macam saham di Bursa Efek Indonesia, mereka pun jadi curiga dan takut, karena traumatis dengan VGMC yang bawa-bawa nama saham.
Begitulah Tuan, kenapa kami repot-repot bukan karena takut kehilangan pasar karena target pasar kita kan beda ya. Dibilang takutnya juga bukan takut kalah saing secara langsung, tapi takut akan dampak kemudiannya.
Karena VGMC setitik, rusak nama instrumen investasi sekitarnya.
Itulah kenapa kami jadi nyinyir begini.
VGMC sudah stop bayar dividen atas alasan IPO. Ramai pening kepala.
BalasHapussaya juga lagi nunggu seorang teman saya yg jadi marketing investasi emas ini...di kejar2 sama nasabahnya.
BalasHapusKelambu Nyamuk Anti Nyamuk