07.26
Two days in a row.
Lalu kalau ga boleh cerita tentang trainingnya, cerita hasilnya saja boleh mungkin. Hasilnya penilaian dan pencapaian saya kacau, terrible. Hehee...
Hasilnya didapati bahwa kata instrukturnya melalui mekanisme kuisioner, saya orang yang tertutup. Bah, itu mah saya juga tauuuu pakkkk... Ngapain itu kalau seminggu jauh-jauh cuma didapati hasil untuk tau saya begitu. Hasilnya juga didapati saya memiliki achievement yang rendah (iya sih yang ini), hasilnya juga didapati tipe leadership saya terlalu bebas (Pramoedya, Surayah Pidi, bagaimana ini?) namun tidak bisa menerima aspirasi tim.
Hasil macam apa kontradiktif begitu? Bebas tapi egois, begitu?
Hasil macam apa kontradiktif begitu? Bebas tapi egois, begitu?
Hasilnya juga didapati bahwa setelah seminggu didorong untuk maju, hari Senin pertama di minggu ini saya mulai dengan datang terlambat 6 menit... Crap.
Kan saya juga diwajibkan untuk mengikuti Achievment Motivation Training. Kata orang SDM dan senior-senior, bagi yang sudah mengikuti, dilarang keras untuk menyebarkan program trainingnya ke orang-orang lain. Karena kalau sudah tau sebelumnya, dikuatirkan nilai yang diperoleh peserta bisa jadi tidak riil lagi.
Karena dilarang, yaudah, saya ga jadi ceritanya.
Antisipasi Penipuan Lowongan Kerja 2
Sebagai mantan job hunter, terkait cerita yang sebelumnya, saya sedikit mau cerita pengalaman dan pendapat. Bagaimana agar dapat menghindari penipuan-penipuan lowongan kerja yang banyak beredar di internet.
Langsung yak,
1. Cross check ke web/telpon resmi perusahaan/instansi,
Jangan ke web/no telpon yang tertera di undangan atau email yang ngundang kita itu. (Paling nggak tips ini berlaku untuk perusahaan yang sudah skala menengah dan besar. Kalau untuk perusahaan kecil skala lokal yang nggak punya web saya belum ketemu cara antisipasinya)
Dari mana bisa mendapatkan link web resmi dan nomor telpon resmi perusahaan? Di google ada mah. Brosing jago, media sosial aktip, masa nyari itu aja ga bisa.
Cross check bisa juga dilakukan dengan kenalan yang kita tau yang memang sudah bekerja di intansi tujuan.
2. Perhatikan detail undangan.
Kalau seandainya hanya berupa SMS/email, cek lagi sesuai poin 1 di atas.
Kalau ada suratnya, lihat-lihat suratnya, ada sesuatu yang hasil crop-an nggak, ada logo yang janggal atau penempatannya yang nggak proporsional nggak? Ada penomoran dan penanggalan yang salah nggak? Alamat perusahaan dan alamat webnya bener nggak?
Deskripsi kerja nggak jelas, bidang usaha perusahaan yang diterangkan cocok nggak dengan aslinya?
3. Too good to be true
Waspada janji yang terlalu muluk. Tahapan tes sedikit, gaji besar yang sudah di-state dari awal, penggantian biaya selama tes, bonus-bonus ini itu.
Memang, ada perusahaan-perusahaan yang memang ngasih itu semua, tapi nggak pernah ada perusahaan yang segamblang itu menjabarkan di awal, apalagi masih pada tahap tes dan disampaikan tidak dengan cara tatap muka langsung.
Kalau antisipasinya itu dulu, Insyaallah ntar kalau keinget ada tambahan, saya tambahin deh.
Antisipasi Penipuan Lowongan Kerja 1
Minggu lalu, ada beberapa rekan menanyai saya, terkait adanya ini. Wah, pakai domain email sendiri, nggak pakai yang gratisan, modal juga penipunya. Tapi tetap aja, saya jawab langsung itu boongan. Karna memang perusahaan tidak sedang membuka lowongan untuk itu.
Sore kemarin, ada temen yang nelpon lagi, katanya, dia dapat undangan, "Undangannya pakai kop resmi rif. Disuruh interview hari Rabu di Gresik." Kaget juga, "Coba kirimin ke saya dulu itu suratnya, tapi dari sekarang aja bilang, ga usah diladeni."
"Kenapa? Saya tadi juga udah nelpon kontak yang disurat itu, katanya bener rif..." Temen saya penasaran.
"Kirimin dulu aja emailnya, ntar saya jawab mana yang salah."
Email masuk, ada link pdf-nya. Saya donlot, ada lima halaman surat undangan untuk menghadiri interview di Gresik. Suratnya pakai kop dan logo, tapi kop dari perusahaan/grup nggak seperti itu. Logonya juga logo lama. Nomor surat aneh, nama departemen mengada-ada, janji muluk, NIP aneh, tatabahasa kacau, bahasa inggris ngaco.
Saya cek nama kontak person di sistem karyawan grup, kan, nggak adaaa... Dan banyak hal lainnya yang dapat terlihat jelas palsu-sepalsunya.
Termasuk juga inti dari penipuan itu adanya instruksi untuk melakukan reservasi tiket ke agen travel tertentu untuk keberangkatan ke Gresik, dimana katanya ntar bakalan direimburse.
Saya telpon balik temen tadi, jelasin kondisi bagaimana-bagaimananya. Alhamdulillah dimengerti, dia juga cerita, ada juga temennya, yang juga dapat surat itu, udah hampir transfer ke tour travel kampret itu. Di FB, temen cerita ada malah yang udah terlanjur treansfer jutaan, tiket yang ditunggu ga datang-datang... Masya Allah. Naudzubillah...