Eksotisme itu menampakkan diri ketika langit melepas jutaan anak-anak embun bening dingin ke bulat bumi di malam-malam yang membasahi kota dan mengaburkan kerlap-kerlip lelampu jalan namun memantulkan cahayanya di genang air tenang yang tak hirau oleh lalu lalang kendaraan yang roda-rodanya melepaskan cipratan-cipratan perasaan sehingga membawa penumpangnya untuk melayangkan ingatan bersama serangga-serangga malam yang terhalang untuk bermain cahaya lalu meringkuk di balik teduh dedaunan sambil mendekat membentuk koloni kuat seperti serombongan malaikat yang turun ke bulat bumi bersama anak-anak embun bening dingin yang dilepas langit untuk menyutradarai kenangan kala di bawah hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar