Alkisah, tidak lama setelah saya posting tentang tipe-tipe nasabah investasi bodong, dimana dalam kasus yang sedang hot yaitu VGMC, keluar beritanya kalau VGMC ini akan begini begitu yang bermuara pada satu simpul: Dividen tidak akan dibagikan dalam beberapa bulan mendatang ...jatuh... Jangankan dividen, modal yang tertanam sekarang juga ga bisa ditarik sementara waktu. ...tertimpa tangga... Dan malahan disuruh top up investasi ke platinum apa gitu. ...ditiban badak...
Sekalian saja dalam kesempatan ini saya lanjutkan mengenai keempat tipe tersebut. Kalau kemaren itu tentang karakter masing-masing tipe, yang ini mungkin kira-kira tentang bagaimana tanggapan dari keempat tipe tersebut jika bener-bener sistem ini jebol.
Langsung aja tipe pertama itu Tuan, jelas karena jumlahnya yang massiv dan awam, akan menjadi yang paling ribut. Dan kemudian akan ada berbondong-bondong masyarakat meminta penindakan yang jelas terhadap nasib dana mereka.
Yang sudah keluar dari awal akan merasa sangat bersyukur. Yang ikut belakangan, yang ketagihan ikut di puncak tamak, dan yang sampai-sampai minjem dana dari bank, menggadaikan sawah, SK pegawai... Naudzubillah, jelas akan panik.
Pada tipe nasabah yang kedua, si oportunis market tersebut, akan tenang-tenang aja. Karena seperti yang telah dibahas sebelumnya, mereka paham bagaimana skema ini berjalan dan bagaimana sistem ini akan berakhir. Mungkin yang akan nyesel-nyesel dikit yang belum keluar aja. Tapi ya mereka sudah paham aja sih.
Pada tipe ketiga, si Public Person itu Tuan? Mereka juga cendrung akan tenang-tenang saja. Paling nggak, akan terkesan tenang. Perilaku mereka ini sudah sejak kasus Q-Sar, Speedline, dan Koperasi-koperasian yang saya amati.
Ada beberapa hal yang menyebabkan mereka akan terlihat tenang begitu:
1. Sebagai tokoh publik, mereka malu ketauan begonya. Bisa-bisanya kejebak investasi bodong.
2. Takut dana yang diikutkan untuk investasi tersebut ditanya-tanyai darimana asalnya. Maklumlah.
Pada tipe keempat, para pentolan-pentolan tersbeut, lakon-lakon dalam event gathering, ini saya yang penasaran, kira-kira bagaimana tanggapannya seandainya sistemnya beneran telah jebol, piramid telah ambruk.
Mungkin panik juga dikejar-kejar downline, mungkin akan diam aja nggak se vokal sebelumnya karena ketauan pula bisa ketipu mentah-mentah seperti itu, malah pakai ngajak-ngajak warga sekampung.
Ah ya, paling nggak yang saya ingin amati, jika seandainya beneran sistem bisnis yang jelas-jelas secara regulasi melenceng dan metode bisnis diluar kewajaran tersebut ambrol, dan sementara sudah banyak pula pihak-pihak yang mengingatkan mereka, akankah mereka dengan takzim mengakui kalau mereka telah khilaf?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar