Adalah agak sekali waktu, Tuan pernah mendapat cerita dari seorang rekan Tuan yang melihat penampakan hantu. Atau barangkali Tuan melihat sendiri dan menceritakannya pada orang lain. Ada yang akan percaya cerita Tuan, ada yang nggak.
Saya sering mendapat cerita-cerita macam itu. Meskipun nyata saya ini penakut dengan cerita misteri, tapi sering takutnya pas cerita itu saja. Lepas cerita itu saya biasa lagi. Kepikiran, tapi ga pake takut (siang-siang). Malah kemudian sekedar cerita habis cerita.
Sampai saya kemarin pergi homestay bersama rekan pialang lain ke Mifan, saya mengalaminya sendiri untuk pengalaman kali pertama. Homestay itu sendiri sebuah rencana tertunda hampir tiga tahun lebih. Sedikit diluar topik, saya merasa kagum dengan pialang antar perusahaan sekuritas yang ada di Kota Padang ini. Biarpun berbeda perusahaan dan jelas-jelas bersaing dalam merebut market, tapi hampir semua pialangnya akrab satu sama lain. Tanpa tendensi persaingan, pure friendship.
Hal yang berbeda dengan yang saya dapati dengan kondisi di kota lain macam Surabaya Pekanbaru bahkan Jakarta. Ketika dulu pimpinan saya datang dari Jakarta dan saya ajakin main futsal, beliau nanya sama siapa. Saya jawab ada jadwal rutin futsal antar anggota bursa. Sekali seminggu.
Bos saya bergidik dengan kesan "Bagaimana bisa ada acara keakraban dengan pesaing? Rutin pula sekali seminggu. Mau bikin usaha atau mau bikin syarikat?"
Balik lagi dengan acara yang telah diwacanakan tiga tahun terakhir itu. Karena penantian realisasi yang begitu lama, semua keknya begitu happy, terlampau happy malah. Ketawa-ketawa pada sesuatu yang konteksnya sendiri kurang lucu. Haha.
Sampai malam, mau bakar ayam. Semua pada mendekat ke unggunan bara. Ada nyiapin ayamnya, ada foto-foto, ada main gitar dan nyanyi, saya sendiri nyiapin api dan panggangan. Tapi tetap, kalau ga salah semua dalam kondisi over happy. Haha.
Ketawa aja terus begitu.
Bang Arif yang dari Valbury dan Bang Ruddy dari Panin foto untuk sekian kali. Pakai dua kamera, satu dari depan, satu lagi agak dari samping.
Nah, di foto yang diambil dari arah depan, keliatan ada gambaran orang di sebelah Bang Arif, agak kabur tampangnya, berpakaian gelap, tapi jelas pakai mata. Hal ini membuat Bang Arif nya kesel, ini siapa di belakang tadi, ikut-ikutan aja.
Eh tapi... Saya bilang, "nggak ada yang makai pakaian hitam yang lain bang, cuma saya sama si Rizky, tapi kan saya nyiapin api, si rizky yang ambilin foto satu lagi."
Dilihat deh foto yang diambil rizky, dannnn.... memang ga ada orang di belakang bang arif itu, bahkan asap pun nggak.
"Wuaaaa...." Semua pada bubar kabur masuk ke cottage ninggalin panggangan termasuk saya.
Hahaaa,. asli pada takut, terutama Bang Arif dan Bang Ruddy yang sejak awal datang ketawanya paling kenceng, jadi mendadak pendiam. Demi kedamaian mereka, itu foto rusuh kita hapus. Akhirnya yang nyelesein panggangan cuma saya, fandi, edo, dan anda. Yang lain pada nungguin deket pintu cottage dan sesekali mendatangi panggangan.
Malampun berlalu dengan suasana happy yang sedikit tergerus. Biarpun disana sambil main gitar, sambil main kartu, sambil main domino. Sambil lihat-lihat foto lain siapa tau ada yang aneh-aneh lagi. Untungnya nggak, cuman sekedar orbs-orbs gitu aja mah.
Pagi disana cerah Tuan, semua pada bangun dengan segar. Saking segarnya, itu Bang Arif dan Bang Ruddy malah koar-koar merasa menyesal kenapa itu foto kenang-kenangan ada yang menghapus.
Baahhhh, yang lari paling duluan aja gitu. Haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar