Realisasi dari penelitian ini adalah hal yang sangat saya harapkan. Bayangkan besok-besok, fuel tank saya sudah nyaris habis, dan saya sedang kebelet pipis, tinggal saya mampir di pinggir jalan, nyari pohon rindang, trus ngisi tangki bahan bakar sambil melepaskan hajat.
"Tapi kan kencing orang itu dikit, mana cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar mobil?"
Ckck... Tuan pikir pertamina, shell, petronas, dll nggak bisa bertindak oportunistis? Besok itu Tuan, di SPBU-SPBU, petugasnya bakalan dibuat lebih ramai. Jadi kta tinggal datang ke sana dan mesan, "Mbak, tolong mobil saya dikencingi, full ya Mbak..." Terus si petugas yang ramai itu secara ganti-gantian ngisiin tangki mobil Tuan.
"Tapi kan bauk? Pesing..."
Disanalah keunggulan bahan bakar kencing ini saya rasa. Sudahla tidak merusak lingkungan, energi terbarukan, juga memberi multiplier efek yang luas bagi perindustrian dan masyarakat. Penjualan produk-produk pewangi akan meningkat, bahkan mungkin juga nanti akan diproduksi khusus pewangi tangki bahan bakar mobil. Sebuah industri lagi tumbuh.
Begitu juga dengan industri air minum, banyaknya petugas spbu dan kebutuhan mereka untuk terus menerus bisa menghaslikan air seni akan meningkatkan industri air minum nasional. Sebuah cita-cita luhur.
Semoga bisa terealisasi dengan segera. Kita doakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar