Setelah setahun kurang dua hari berkantor di proyek pembangunan pabrik baru ini, mulai hari ini unit kami pindah ke kantor baru. Unit sebelumnya yang menempati kantor ini kebetulan dapat lokasi kantor baru juga. Jadinya unit kami ngisi posisi ini.
Iya, ngapain juga unit kami berada disekitar lokasi proyek. Selain berdebu, vendor-vendor yang bekerja dalam pembangunan proyek dengan mudah nuntut-nuntut pencepatan proses pembayaran tagihan mereka. Hal ini membuat bos kami tak senang, membuat kami tak bekerja tenang. Belum juga dengan lahan kantor yang begitu-begitu saja, yang awalnya pas, seiring makin jalan proyek, makin banyak yang berkantor disini, jadinya makin sempit, makin hiruk.
Untungnya disana, kordinasi antar unit bisa lebih gampang dan cepat. Kalau sekarang di sini, kordinasi jadinya berjarak ruang. Sehingga kaadang kurang efektif.
Bagusnya di sini, suasana cukup tenang, sehingga nyaman untuk bekerja, debu kurang, luas ruangan hampir separuh kantor di proyek, sedangkan yang isi unit kami aja yang total karyawannya hanya 10 orang saja. Lapang, mau ngapain juga.
Tapi dari semua itu, hampir setiap orang yang mengetahui kami pindah, mengingatkan tentang satu hal saja, bahwa kantor kami ini berada di kaki pembangunan pabrik pertama, yang sudah ada sejak tahun 1910, yang sudah tidak berproduksi lagi (kecuali sebuah cement mill, itu pun kalau ada pesanan tipe khusus), tak berorang lagi. Jadi kami disuruh maklum, dipahami untuk bermental kuat kalau malam. You know why lahhh...
Tapi uniknya, hampir semua driver proyek, juga mayoritas OB, mintak untuk diajak pindah kesini.
"Pak, ntar mintak ke HRD pindahin saya aja ya pak ke sana. Pokoknya bersih lah di sana. Saya yang handle sendiri juga gapapa"
atau
"Pak, ntar disana butuh driver yang standby ga? Kalau iya, biar saya aja pak."
Usut-usut, banyak mereka yang memang ingin juga pindah dari kantor proyek. Bagi OB, karena jumlah orang di sana banyak, total bersama konsultan juga, hampir 300 orang, sedangkan mereka cuma ber-4, kerjaan mereka jadinya banyak, kalau kami mah 10 orangan saja.
Belum lagi kalau kerja mereka juga jadi kurang berkesan, gimana nggak, meski meja udah dilap pagi, siangnya udah berdebu lagi, lantai apalagi.
Sama juga itu, driver sama kayak ob, kata mereka karna orang di kantor proyek rame, bos-bos rame, mereka sering bingung sama instruksi dan requesan. Semua orang merasa paling butuh dan paling bos.
Sekali lagi karna kami cuma 10, ya mereka yakin tekanan kerja mereka akan berkurang. Eh ada satu lagi, ini saya dengar-dengar. Mereka pada pengen ikut karna ada unit kami itu sedikit dari sekian banyak unit yang asik. Karna iya, rasanya kami ga neko-neko, ga pernah ngasih instruksi dengan memerintah, yang kerja itu ya kerja, yang bergaul sesama ya bergaul becanda juga. Sehingga, rasanya kalaupun yang pindah adalah unit lain, belum tentu juga rekan-rekan itu mau ikut minta pindah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar