Saham Bank Mandiri, 19 Maret 2012
Salah satunya ini. BMRI. Alias sahamnya Bank Mandiri.
Tiba-tiba Early ngasi tau asing net buy di saham ini. Saya liat chartnya, wah double bottom.
Lihat Parabolic S&R, positif. SMA, golden cross. Stochastic Slow yang nunjukin dead cross.
Target price dalam waktu dekat di 7050. Mungkin akan ada koreksi teknikal setelahnya untuk kemudian naik terus ke 7200. Support di 6800.
Disclaimer On.
Tiba-tiba Early ngasi tau asing net buy di saham ini. Saya liat chartnya, wah double bottom.
Lihat Parabolic S&R, positif. SMA, golden cross. Stochastic Slow yang nunjukin dead cross.
Target price dalam waktu dekat di 7050. Mungkin akan ada koreksi teknikal setelahnya untuk kemudian naik terus ke 7200. Support di 6800.
Disclaimer On.
Biaya Siluman Pengurusan STNK
Saya lagi ngurus perpanjangan STNK Snowflake, yang udah kepakai selama lima tahun. Urus ke Samsat Kota Padang ngurusnya.
Urus-urus, jadinya ganti nomor kendaraan juga sekalian. Bayar-bayar ke loket/kasir. Dapet plat nomer baru dan STNK nya juga. Abis dua jam-an ngurusnya. Lumayan lah.
Eh tapi BPKB belum bisa di ambil.
"Sistem komputer kami lagi rusak. Ini simpan resi ini, ini jadi bukti untuk pengambilan BPKB besok kalau sudah jadi, tentu kalau sistem kami sudah baik lagi." Itu petugas samsat bagian pengembalian BPKB nya yang bilang.
Sudah berbulan, waktu saya ngurus perpanjangan STNK itu terjadi bulan September lalu, sehabis lebaran.
Sekarang bulannya sudah Maret, di tahun yang berbeda ketika pengurusan itu. Saya kira waktu lima bulan cukup lah untuk ngurus 'perbaikan sistem komputer' Samsat atau Samshit sih namanya?
Nah, tadi datanglah saya ke sana. Langsung menuju ke bagian pengambilan BPKB. Ada namanya Bapak Fahmi. Nama samaran itu. Ga usah dipikirin lah.
Resi diambil, BPKB diserahkan sama Bapak itu dengan sebuah wejangan bijaksana, "Mobil, 30 ribu!"
Nah loh, seharusnya saya sudah tau bakalan kayak gini. Taun 2009 juga pernah ngurus perpanjangan STNK lima tahunan buat motor, toh ga ada bayar waktu BPKB dikembalikan.
Waktu ngurus yang Snowflake ini juga semua biaya sudah dibayarin melalui kasir juga kok.
Lagian ini, kalau mesti bayar juga kenapa nggak ke kasirnya ya. Kalau nggak pun kok nggak ada bukti bayarnya juga ya. Kurang lucu apa sih.
Jadi akhirnya saya bayar juga lah. Tau sama tau kalau orang bilang. Sehingga pura-puranya saya juga tau kalau mungkin oknum-oknum seperti itu memang bisanya juga baru melakukan itu.
Barusan search, ketemu cerita serupa, di Samsat Padang lagi urusannya.
Seru ya?!
Saham Indosat 8 Maret 2012
Betul, lebih baik jual saja saham ISAT (Indosat) itu. Telah membentuk
pola symmetrical triangle sejak beberapa bulan terakhir, sekarang
candle nya berada di areal break untuk turun. Kalau perdagangan sehari ke depan ditutup turun melewati 5200, tidak tertutup kemungkinan saham akan terus melorot ke 4600
MACD dan Parabolic S&R sama-sama negatif juga kan? Dimana MACD telah mengalami death cross, dan Parabolic telah berada di titik baliknya untuk mengindikasikan bearish.
Disc. On dulu deh.
MACD dan Parabolic S&R sama-sama negatif juga kan? Dimana MACD telah mengalami death cross, dan Parabolic telah berada di titik baliknya untuk mengindikasikan bearish.
Disc. On dulu deh.
Kompre
Begitulah, jadi kalian paham kan tentang kronologis kelulusan saya? Baiklah kalau belum, karna saya kan, belum cerita. Karna meski tetap saya rasa biasa saja, itu kronologisnya terasa perlu saya komentari.
Karna, dalam pandangan dan pengalaman keluarga saya, yang namanya kompre ya tinggal sidang formalitas saja. Dan saya bilang, hanya sebuah momen haha-hihi keakraban dosen dan mahasiswa yang tidak diperoleh di kelas.
Ternyata tidak demikian saudara-saudara. Keluarga dan family saya salah duga. Teman-teman terheran-heran. Ini saya kuliah di tempat yang tidak biasa dalam memprosedurkan persyaratan kelulusan. Karena apa, karna katanya AKREDITASI YANG A! Ehm. Walaupun kampus lain juga sama akreditasi A. Ehm. Tapi nggak kompre-kompre segala. Ehm.
Dan ketidaklulusan saya pada kompre pertama itu berhasil bikin saya stres pada kompre berikutnya, sehingga demam tinggi . Ingatan saya juga jadi kembali melayang pada saat beberapa minggu sebelum UAN dan beberapa minggu sebelum SPMB saat SMA dulu. Demam berdarah dan tipes masing-masingnya.
Alhamdulillah saya bisa beroleh dosen yang sekaligus pembimbing skripsi saya. Yang baik juga. Yang pengertian juga. Yang akhirnya meluluskan saya juga.
Kawan, ini sepengetahuan kita saja. Kondisi demam dan pressure kompre mencetuskan sebuah ide dasar Machiavelli. Voila, teraplikasi dengan sebuah sikap pasif oportunis.
Namun bagaimana juga, sebagaimana kawan-kawan tau. Saya nggak pernah serta merta nolak sistem kompre demikian. Yang saya tolak adalah prinsip-prinsip kekakuan di dalamnya.
Sama lah itu dengan kawan-kawan menolak UAN, yang ditolak kan bukan pelaksanaan UAN-nya, karna kita tau UAN itu niatnya positif. Tapi kan yang ditolak adalah bahwa UAN itu dijadikan parameter final kelulusan siswa sekolah.
Nah, sama sih dengan, saya sih dukung kompre gitu juga. Tapi nggak seneng saya dengan dosen-dosen konservatif yang terlalu kaku dalam menerapkan standar kelulusan kompre.
Jadi prihatin dengan temen saya. Contoh ketika dia ditanya sepuluh standar audit. Bisa ngasih penjelasan detail untuk delapan diantaranya, eh si dosen malah dengan semangat mencerca dua poin yang ga didapat. Hargain delapan poinnya itu dong.
Ya, memang ada beberapa dosen yang masih berpikiran ortodoks seperti itu. Terikat dengan textbook. Kalau begitu apa yang membedakan siswa dengan mahasiswa? Ah, apa dosen seperti itu memang ada untuk menyiksa?
Bayangkan, karna pola pandang seperti itu ada saja mahasiswa yang jadi menunda cita-cita. Ada saja para orang tua yang patah hati karna kecewa.
Untunglah saya bukan sekuler, jadinya saya yakin ada campur tangan Allah di dalamnya. Campur tangan yang saya yakin dikemudian hari kita akan bilang: Ya, Allah memang Maha Adil dan Maha Mengetahui.
Maka biarlah, yang ortodoks itu berjalan dengan caranya selama bertujuan baik. Dan saya biar juga berontak selama sama InsyaAllah juga bertujuan baik.
Jadi inget sama ilmu dari Pidi Baiq, bahwa hidup ini hanya senda gurau, bahkan Al-Quran yang menyatakan demikian. Pendidikan formal lah yang menjadikannya serius. Haha.
'Have to' Versus 'Want to'
Adakah terbayangkan?
Jika kawan-kawan sekalian sedang berada di taman bermain, wahana hiburan,
tempat wisata, resort, ataupun sejenisnya. Namun ketika kawan-kawan ingin menikmati
kesenangan di lokasi itu tiba-tiba tertunda karna kebelet pipis yang amat
sangat. Sialnya ga ada toilet disekitaran sana! Empet banget kan?
Gambaran di
atas, analogi. Coba saya analogiin dengan status mahasiswa dulu. Sebagai mahasiswa yang sudah jenuh karena
terkurung institusi perguruan tinggi. Pengeeennn banget segera keluar dari sana.
Mau bebas dari tugas-tugas, jalan kemana suka, bangun telat tanpa buru-buru,
punya income sendiri, dan lain lain.
Tapi mau
ngerasain bebas begitu kehalang karna status masih mahasiswa tadi dan banyaknya
persayaratan dan prosedur yang harus dilewati. Susah ngapa-ngapain. Jadinya
kalo udah berhasil ngelewatinnya berasa plong dan lega sekali kan? Serasa siap
keluar dari toilet dan wahana hiburan telah menanti untuk dinikmati.
Apa kawan-kawan
merasa demikian? Merasa terpuaskan? Iya, saya juga. Tapi saya rasa puasnya
seperti puas yang terlampiaskan, bukan puas tercapai.
Mengerti bedanya
kah? Seperti ini, puas terlampiaskan itu seperti karna HARUS melewati,
sedangkan puas tercapai itu macam HASRAT ingin melewati.
Jadi saya puas
bisa lulus dari kampus, seperti juga saya puas tahun lalu lulus ujian
sertifikasi pasar modal. Tapi rasa puasnya itu beda.
Puas karna lulus
dari kampus karna, “Ayo.., saya harus lulus sarjana biar bisa segera enyah dari
kampus ini!”
Puas karna lulus
ujian sertifikasi pialang, “Ayo… saya ingin lulus ujian ini biar segera bisa
jadi pialang!”
Keliatan bedanya
kan ya?
Jadi ya itu,
Alhamdulillah. Saya senang sudah bisa lulus. Tapi tetap sehabis explore seluruh
wahana permainan ada waktunya pulang kan. Tetap biar bagaimana euphoria kelulusan
ini ada kelanjutannya.
Lanjutnya malah
merupakan tantangan yang lebih besar. Mengaplikasikan ilmu selama ini lah, biar
bisa menjadi rahmat bagi orang lain. Dengan itu yang namanya bekerja. Dengan
itu nyari ilmu ,pengetahuan , dan kebijakan lebih tinggi lagi. Dengan itu perlu partner selanjutnya, yang InsyaAllah
ridho dan diridhoi Allah. Amin.
MNCN 2 Maret 2012
Yah, selamat siang dan yang untuk tertarik dengan saham MNCN harap hari-hati. Candle dua hari terakhir menunjukkan pola reversal bearish enfulging setelah mengalami rally tiga hari sebelumnya. Jadi sebaiknya dilepas dulu/nahan belanja karena diperkirakan akan mengalami bearish untuk short time ini. Pola yang sama pernah juga terjadi di tanggal 12 Desember 2011 lalu., liat deh
INDF 2 Maret 2012
Sungguh, inilah saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF). Pola candle membentuk Harami (puncak terpilin) setelah seminggu terus ditutup lebih rendah. Indikator-indikator pofitif, menyarankan untuk buy, SMA telah golden cross, MACD Histogram dan Parabolic S&R juga. Paling indikator Stoch. Slow yang telah berada pada area overbought. Jika dalam beberapa hari ke depan ada kenaikan tajam maka uptrend akan terus berlanjut hingga 5400-an. Disc. On
Langganan:
Postingan (Atom)