Ini tentang doa, tentang apa
sepatutnya yang kita per-doa-kan. Saya membagi dua untuk hal ini. Pertama ada
kalangan, yang menilai bahwa isi doa itu tak sepantasnyalah mengharapkan
hal-hal riil duniawi seperti materi. Bagi kalangan pertama ini doa itu hanya
patut berisi substansi dari doa, seperti cukuplah kita memohon rizki, jangan
kemudian dispesifik berdoa minta mobil. Karena, menurut mereka, tidak
selayaknya kita mengharapkan hal-hal material duniawi yang sepele kepada Tuhan Yang Maha Agung. “Tidak adakah doa lain
yang lebih mulia dan berbobot apa?! Nggak etis berdoa begituan” Mungkin
kira-kira begitu.
Kalangan kedua, kebalikannya,
justru menganjurkan doa itu sejelas-jelas mungkin, dan bahkan termasuk hal-hal
sepele duniawi. Seperti kalau misalnya berkeninginan punya mobil, maka ya
mintalah mobil. “Kalau nggak ke Tuhan ke siapa lagi dong, masak sama manusia?!”
Mungkin kira-kira begitu tanggapan dari kalangan kedua ini.
Coba kita ambil jalan
tengah,karena dua-duanya sama benar kan? Bahkan ajaran Ibu saya, jangankan
konten apa yang kita doakan, sebaiknya kita juga berdoa supaya diberi petunjuk
oleh Tuhan apa yang sebaiknya kita mohonkan kepada-Nya.
Balik lagi, contoh kasus doa yang
meminta materi atau hal pasti duniawi, anggaplah ingin mobil. Maka ya berdoalah
supaya Tuhan mengabulkannya. Tapi di sini perlu dicatat, bahwa kita semua sudah
paham Tuhan tidak akan serta merta langsung mendatangkan mobil di garasi kita,
melainkan dengan upaya serta usaha. Itu konsep. Untuk bisa punya mobil ya kita
perlu punya pendapatan, maka juga jangan lupa berdoa supaya kita memiliki
pekerjaan yang layak, yang berkah.
Pekerjaan yang layak juga akan
datang jika kita mampu, maka juga berdoalah supaya kita diberi pemahaman, mampu
menghadapi persoalan-persoalan. Kita juga perlu sehat untuk dapat berkarya kan?
Maka berdoa jugalah untuk senantiasa diberi kesehatan, dijauhi dari
penyakit-penyakit, dan jika sakit, berdoalah supaya sakit tersebut menjadi
pengampun dari kesalahan kita. Supaya tak sakit kita juga perlu mendapat asupan
gizi yang baik, maka berdoalah juga supaya makan minum kita itu adalah yang
halal, yang mendatangkan kesehatan, bukan penyakit.
Belum lagi, ketika berdoa minta
mobil dan hal-hal pendukungnya, perlu juga kita berdoa pasca realisasinya.
Istilahnya bener gitu gak? Maksud saya, kita juga perlu berdoa seandainya mobil
tersebut kemudian terkabul, maka juga berdoalah agar kemudian mobil tersebut
mendatangkan manfaat, tidak terbebani dan membebani dengan adanya mobil
tersebut, dan membuat kita bertambah syukur dan menambah keimanan.
Terlihat kan, meski hanya minta
mobil, duniawi, tapi juga sepertinya tidak bisa serta merta hanya berdoa dan
mengupayakan itu tok. Metode yang sama saya rasa berlaku untuk doa-doa lainnya,
disesuaikan.
Tapi juga, hidup bukan
semata-mata materi. Ini kemudian saya mendukung kalangan pertama. Jangan
kemudian kita cuman berdoa hal-hal duniawi. Ada akhirat yang kekal. Jadi berdoa
pula lah untuk hal tersebut. Kita perlu berdoa agar dosa-dosa diampuni, berdoa
agar dijauhi dari dicelakai dan mencelakai orang. Berdoa agar wafat khusnul
khotimah, dilapangkannya kubur, dan dijauhi dari siksa neraka. Dikumpulkan di
surga dengan para anbiya, keluarga yang dicintai, dapat bertemu langsung dengan
Dia yang Maha Pencipta.
Bahwa iman itu juga adalah suatu
rizki, anugrah, suatu kenikmatan, juga perlu kita berdoa supaya tetap berada
dalam keimanan yang kokoh. Mendapat ketenangan batin, mendapat kenikmatan dalam
beribadah juga. Hal-hal seperti itu layak kita doakan juga.
Tak lupa, juga doakan orang lain,
utamanya sholawat dan para sahabat, orang tua, kerabat, saudara, tetangga,
mendoakan kebaikan bagi yang zalim, dan sebagainya. Dan juga jangan mendoakan
keburukan-keburukan. Untuk hal apapun, untuk siapa pun.
Doa juga adalah ibadah, itu juga
adalah wujud keyakinan kepada siapa kita menghamba. Paling nggak semua hal itu
lah yang saya pahami tentang per-doa-an ini, berdasarkan ilmu dan pengalaman
yang saya dapati. Mari saling mendoakan agar jadi lebih baik ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar