Awalnya, saya kira samsat drivethru yang ada di padang adalah semacam mitos. Seperti halnya legenda legenda yang beredar di masyarakat.

Tapi barusan saya nyoba untuk bayar pajak kendaraan ke samsat padang, dan voila! Memang nyata adanya.

Selama persyaratan dokumen lengkap (ktp asli, stnk, bkpb) dan kendaraan yg kita bawa itu yang memang akan dibayar pajaknya, kita cukup mendatangi booth yg terdiri dari dua loket.

Loket pertama buat nyerahin dokumen, loket dua tinggal bayar.

Tadi itu dengan antrian dua motor di depan, durasi saya nunggu hingga kelar membayar itu lebih kurang 15menit. Not bad lah dibanding kalau bayar lewat loket reguler.

Jadinya ya drive thru untuk pembayaran pajak ini memang sebuah terobosan lah, nice move.

Lee Kuan Yew Bisa?

Atasan saya baru pulang dari Singapura, seperti yang lainnya, dalam obrolan kami terselip kesan dari atasan mengenai bagusnya tata kota yang ada di sana. Dari survey saya, 100% dari orang yang pernah berkunjung ke Singapura (dan Malaysia), yang kemudian bercerita tentang pengalamannya disana, semuanya selalu menyatakan kekagumannya tentang perbandingan bumi langit dengan Indonesia.

Ngobrol pun kemudian berlanjut ke tokoh utama dibalik megahnya Singapura, siapa lagi kalau bukan si tua almarhum Lee Kuan Yew. Bagaimana dengan kerasnya mendidik peradaban masyarakatnya, bagaimana usahanya menggabungkan multietnis dengan banyak macam tabiat yang ada disana, bagaimana lamanya mengubah air sungai dari comberan menjadi air yang bisa disuling untuk diminum.

Lee Kuan Yew hebat bla bla, Lee Kuan Yew tegas bla bla, Lee Kuan Yew visioner bla bla... Tapi jadinya sambil ngobrol begitu saya jadi kepikiran, memang LKY itu sehebat yang kita ceritakan, tapi kehebatannya teraplikasi pada Singapura yang penduduknya dan wilayahnya yang hanya seupil Indonesia. Bahkan jika upil-upil orang se-Indonesia dikumpulkan, dibagi-bagikan kepada masyarakat yang mau mencicipi, sisanya itu pun masih akan lebih besar dari wilayah Singapura. 

Saya pikir seorang Soekarno atau Soeharto yang juga memimpin pada era yang sama dengan LKY itu jika memimpin Singapura,  juga bisa dan mungkin akan lebih baik dari LKY itu sendiri. Dan LKY, jika memimpin negara macam Indonesia ini, bisa saja keteteran juga.