Jual Jersey Bola Terbaru

Bagi Tuan yang mungkin sedang nyasar nyari kaos klub kesayangan, ini deh sayanya mau cerita dikit tentang jersey bola ini. Setahun dua taun belakangan, banyak banget kita nemu temen-temen atau spam yang pada jualin kaos kleb-kleb bola. 

Banyak yang jualin juga karena yang nyari juga banyak. Paling nggak, lebih rame dari satu dekade belakangan. Saya mah juga dulu esde esempe juga sama. Tiap taun beli kaos juventus yang paling apdet. Atau nggak sih ngumpulin merchandise dan poster-posternya, termasuk juga arsenal dan real madrid. 

Tapinya sekarang, kok rasa-rasanya saya kalo nyari kaos itu bukan lagi nyari kaos-kaos resmi pertandingannya. Lebih ke misalnya kaos training mereka. Alesannya mah simpel, karna biar minim iklan. Karna jadinya rugi di kita. 

Jadi misalnya, Tuan suka nih sama kleb chelsea olivia, eh, chelsea fc, trus Tuan BELI kaos resmi pertandingan mereka (terserah ori, grade ori, atau kw), yang ada sponsornya SAMSUNG itu, trus Tuan dengan bangganya pake itu kemana-mana, Tuan ga ngerasa rugi gitu?

Kalau saya mah ogah, udah kita bayar nih misalnya harga kaos 170 rebu, terus kita jalan kemana-mana membawa-bawa logo itu SAMSUNG, untung bener mereka, udah kita jadi papan iklan secara ga langsung, mbayar pulak. Udah brand mereka jadi makin terkenal, produknya jadi makin laris, kita dapet gaya doang? Harusnya mereka dong yang mbayar kita. Hahaaa...

Minyak Goreng Sekali(an) Pakai

Lebih tepatnya uring-uringan dan ngedumel, ngata-ngatain, makanan di hotel itu harganya ketinggian, untuk rasa yang mungkin relatif ya. Sekarang, saya baru tau, entah kalau Tuan, bahwa selain menjual taste experience, art of cooking and food deserve, mereka juga menjual jaminan higienitas. Paling nggak. 

Saya punya tetangga, yang beberapa waktu lalu ada cerita ke Ibu. Mbak ini, bekerja di Hotel P*ngeran Padang. Dia cerita, bahwa para koki hotel itu, hanya masak menggunakan minyak goreng sekali pakai. Artinya jika dia ada menggoreng kentang, untuk periode berikutnya dia kokinya ganti dengan minyak yang baru. 

Sayang dong, minyaknya masih belum terlalu keruh, udah dibuang, dan tentu akan banyak menghasilkan limbah. Oh tenang saja, disitu saya kemudian tau, hotel-hotel ini punya pelanggan untuk pembeli limbah minyak goreng tersebut. 

Mbak yang saya ceritain di atas, tiap bulan memborong semua minyak  goreng bekas sekali pakai di hotel tempatnya bekerja itu. Entah la ya, apa dikasih cuma-cuma, atau dibeli, yang kalaupun iya, tentu dengan harga yang sudah akan sangat murah. 

Untuk apa kemudian minyak goreng itu, sisa kan. Iya sisa, tapi sekali pakai. Tapi kan Tuan juga tau kalau para pedagang makanan di Indonesia ini seneng banget melakukan efisiensi ekstrim. 

Deket rumah saya yang rame dan merupakan ibu kota dari Padang, banyak para penjual gorengan, nasi goreng, pecel ayam lele, dll. Ternyata untuk Mbak tadi, mereka itulah para pelanggannya. 

Para pedagang ini bisa mendapat bahan dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar yang minyak goreng yang baru, dan skema berikutnya Tuan tau, sampai hitampun kemudian itu minyak goreng nggak akan diganti-ganti, sampai dia ingat lagi. Haha... 

Kemudian barulah datang kita, kelaperan, beli gorengan, beli nasi pecel ayam. Sip. 

Terus, pernahkah Tuan nonton film dengan aktor yang inspiratif, baik dari peran maupun filmnya itu sendiri, yang membuat Tuan memiliki motivasi lebih dalam hidup setelah menontonnya? 
Seperti saja film Patch Adam-nya Robbin William, dan tau-tau dia bunuh diri aja di kehidupan nyatanya. 

Tuan, Nyonya, hati-hati jika beridaman jadi tenar, bisa gawat kalau tak siap mental. Udah la, mending tenang-tenang, bisa pergi kemana suka, bebas bertindak apa. 

Robbin, telah menghibur dan memotivasi banyak masyarakat dunia, tetapi dia sendiri tidak merasa terhibur dan termotivasi akan hal itu. 

Marshanda, iya, belakangan kayak jadi motivator muda, penuntun gaya berhijab, tau-tau sakit jiwa. Idih.   

Siapa lagi, banyak deh kayaknya.

ISIS, Kemungkinan Konspirasi (2)

Ini siang, saya dapat dong berita seperti ini. Nggak terlalu salah saya punya asumsi. Tapi mungkin di motifnya dari tulisan saya di bawah, ada tambahannya. Alasannya karna artikel ini

Maka itu bisa jadi teori ketiga saya, ISIS ini diadakan untuk memecah-mecah Islam, sehingga sibuk bertengkar dengan sesama, tapi melupakan ada zion di luar sana yang bersiap menyambut bola.

ISIS, Kemungkinan Konspirasi

Maka dalam sekejap, sekejap saja ISIS menarik perhatian dunia. Iya, ISIS (Istri Solehah Idaman Suami) eh Islamic State of Iraq & Syiria itu.  Menyebabkan saya bertanya-tanya, apa iya ISIS itu sebagaimana ISIS itu? Hmm, maksudnya apa iya ISIS memang seperti adanya yang mereka perlihatkan dan mereka klaim. Iya, memang seperti itu, tapi apa iya dibaliknya seperti itu? Gimana ya, bingung gini saya membahasakannya.

Coba begini, ISIS, dalam waktu sekejap berita yang tersiar luas, menyatakan ingin membangun negara Islam dan menyingkirkan semua jenis kemungkaran yang disertai dengan tindakan anarkis ekstrim, yang bahkan kalau kita bandingkan dengan FPI, maka FPI pun jadi terlihat cetek dan tiada apa-apanya.

Iya, mereka berkendaraan besar dan bagus-bagus, pakaiannya hitam-hitam seragam, senjatanya tergolong maju untuk sebuah kaum pergerakan di Arab, arloji pimpinannya mahal. Apa iya mereka semata-mata akar tunggal akan aksi yang mereka lakukan?

Sebelumnya, pernahkah Tuan denger cerita tentang konspirasi untuk bomber jihad di Asia Tenggara terutama Indonesia? Bahwa mereka melakukan serangkaian aksi terorisme, iya. Tapi maksudnya bahwa ada hal lain dibelakangnya yang men-trigger mereka untuk melakukan itu?

Kita tau, setahun sebelum tren terorisme bom di Indonesia muncul, gedung WTC di Amerika ambruk dan tak ketahuan dengan pasti siapa pelakunya sampai sekarang kan. Setahun sesudahnya dan tahun-tahun berikutnya, terjadi aksi serangan bom di Indonesia yang pelaku-pelakunya dengan enteng diketahui dan ditangkap.

Tersiar kabar-kabar buruk saat itu, bahwa para teroris ini sebenarnya adalah bentukan-bentukan dari pihak polisi/amerika/pihak barat sendiri. Teroris bentukan ini lihatlah, betapa terang-terangannya bikin rusuh, betapa gampangnya untuk diketahui dan ditangkap, betapa media dengan mudah berita-beritanya diblowup media.

Sehingga apa, berita-berita itu menutupi kebodohan Amerika sendiri yang tak mampu menangkap dan membuktikan kejahatan terorisme di tempat mereka sendiri ((jika memang itu merupakan aksi terorisme dari pihak luar amerika)).

Atau juga menguatkan kesan di masyarakat, bahwa islam itu negara teroris, sehingga pun, masyarakat dunia teralihkan dari berpikiran buruk terhadap kenyataan bahwa bisa saja memang Amerika itu sendiri yang menghancurkan rakyat dan bangunan kebanggannya sendiri. 

Ga apa-apalah korban ribuan jiwa, kehilangan twin tower, tapi habis itu bisa dijadikan alasan invasi untuk menguasai Iraq, bisa menguasai ladang minyak, menekan perlawanan  afganistan yang spartan.

Bagaimana mungkin caranya bisa membuat orang mau melakukan bom bunuh diri, mau bikin orang biar ditangkapin, dihukum mati, keluarga tinggal. Bisa saja mah kalau duit banyak. Tinggal bilangin keluarga mereka akan dipenuhi segala tanggungannya. Bisa saja mah kalau punya banyak kekuatan untuk menekan. Tinggal dipaksa dan keluarganya juga bakal diancam. Bisa saja mah kalau para terorisini gampang dihasut, bayar saja guru besar mereka untuk membangkitkan semangat jihad dan kebencian kepada teroris itu. Bisa saja mah kalau ketiga kemungkinan diatas dikombinasi.

Balik lagi ke ISIS, serupa dengan hal di atas, kemunculan ISIS yang tiba-tiba barengan dengan zion Israel memberondong Gaza.

Ini, ini teori saya, perlu mungkin Tuan ketahui, ketika Tuan sedang melakukan tindakan jahat, ada dua cara untuk membuatnya menjadi ‘tidak terlalu jahat’. Pertama, lakukan suatu tindakan baik/pencitraan baik, dengan harapan paling tidak masyarakat masih menilai ada hal positif dari dirimu.

Kedua, Tuan memerlukan aksi dari pihak lain yang lebih kejam dari apa yang Tuan lakukan. Sehingga dengan begitu kekejaman yang Tuan lakukan jadi terlihat lebih ‘mendingan’ daripada yang dilakukan pihak lain.

Mungkin saja cara kedua ini yang sedang ditempuh Israel, ketika mereka sedang sibuk membantai Palestine, mereka me-launching ISIS yang lebih kejam, agar kesalahan mereka terlihat tidak seberapa, agar pembantaian mereka bisa dibenarkan karena mereka bisa mengatakan muslim itu sebenernya jahat.


Bagaimana bisa mereka bentuk ISIS? Itu bisa saja seperti saya ceritain di atas. Mudah mah, mobil-mobil mewah untuk konvoi itu cukup menceritakannya. 

Perbandingan Manusia dengan Tuhan

Dahulunya saya rasa saya pernah membahas perkara serupa. Tapi tak apa-apa kan lah saya ulangi (karena tadi nemu lagi kasusnya). Untuk kemudian berbagi opini. Saling mengingatkan.

Sering kita menemui celetukan, atau  mungkin keluhan, yang bernada seperti ini:

"Tuhan saja Maha Pemaaf, kenapa saya nggak?"
"Tuhan saja menilai baik dan menilai pahala niat baik dari seseorang, kenapa kamu nggak?"

Seringkah Tuan dengar, atau paling nggak, pernah mendapati kalimat dengan kesan-kesan serupa itu? Atau malah justru kita sendiri yang melontarkannya?

Nah, disini pendapat saya, mbok ya ambil perbandingan jangan ketinggian begitu lho... 

"Tuhan saja Maha Pemaaf, kenapa saya nggak?" -Jadi Tuan mau memaafkan orang karena Tuan merasa serupa Tuhan? 

"Tuhan saja menilai baik dan menilai pahala niat baik dari seseorang, kenapa kamu nggak?" -Justru karna bukan Tuhan itulah kan?

Memang, mungkin yang pernah ikut pelatihan ESQ tau bahwa di dalam sanubari kita itu ada ditiupkan sifat-sifat Agung Tuhan. Tapi tetap saja, membuat sebuah perumpamaan, sebuah perbandingan, dengan Tuhan, rasanya keterlaluan.

Makanya, ada Rasul yang diutus ke bumi. Rasul sebagai pembawa wahyu, pengembang ajaran Tuhan, dari sesama kita sebagai manusia. Rasul itu telah ditunjuk pula sebagai suri tauladan. Maka jadilah Rasul teladan bagi manusia. Maka jikalau ingin melakukan perbandingan sifat seseorang, atau perumpamaan sifat diri sendiri, ada Rasul yang dapat dijadikan patokan, sebagai sesama manusia. 

Janganlah dengan Tuhan. Tuhan itu tiada yang mampu membandingi. 

Malahan, dua hari masuk kerja setelah cuti bersama lebaran, sudah dua hari pula saya telat. Hitungan-hitungan waktu perjalanan dan perubahan jadwal masuk yang permanen sesuai jadwal saat Ramadhan benar-benar diberantakin sama anak-anak sekolahan. 

Sebelum Ramadhan, jadwal masuk itu pukul 8. Puasa jadi setengah 8. Dan dilanjutkan untuk setelah Ramadhan (saya akan bercerita kenapa jadi begitu dikemudian hari, Insyaallah).

Di Padang, selama Ramadhan, anak-anak sekolah ga ada yang sekolah. Diprogram oleh Pemda untuk mengikuti pesantren Ramadhan di masjid-masjid sekitar tempat tinggal masing-masing. 

Jadilah, meski berangkat jam 7 kurang 10 pun, masih bisa saya memburu ceklok jam setengah 8. Dari Tabing-Indarung. 
Tapi sekarang, dua hari ini, saya berangkat setengah 7. Sejam sebelum jam masuk. Dan tetap saja saya terlambat 10-20 menit. Mprettt...

Di tengah-tengah macet begitu, saya jadi mengangan-angan, kalaulah saya yang jadi Walikota Padang ini. Akan saya buat kebijakan, semua orang tua harus menyekolahkan anak-anaknya melalui program homeschooling. Atau, kalaupun sekolah, saya buat kebijakan jam masuknya jam setengah 9. Kita yang berangkat kerja senang karna jalanan lapang, anak-anak senang karna bisa elek-elekan sampai siang. Win-win solution kan?

Ataupun, saya programkan pesantren di Masjid itu tiap bulan. Tapi kan, udah lewat bulan Ramadhan? Itu kan pertanyaan kalian sebagai rakyat? Ya gampang, saya buat sesuai bulannya, nanti akan ada pesantren Syawal, pesantren Rajab, pesantren Zulkaedah, dll. Materinya bisa disesuaikan kan? Mall-mall aja bisa buat program diskon apapun momennya kok.

Atau juga, saya buat program kombinasi. Bahwa di Padang, program pendidikan tidak dilakukan di sekolah-sekolah, tapi di masjid-masjid sekitar tempat tinggal siswa. Pagi belajar sains dan sosial, siang belajar ngaji. Ilmu dunia akhirat balance. 

Meski saya jenius seperti dipikiran kalian mengingat ide-ide dan terobosan saya di atas, untuk sekarang biarlah saya bersabar terlebih dahulu. Mematangkan pengalaman serta menjadi tua setiap harinya di jalan.