ASII Yes, IMAS No.

Laporan keuangan semester pertama emiten-emiten di bursa telah keluar.
Bagi penggemar bluechip dan otomotif, dua pemain besar kita, ASII (Astra International) dan IMAS (Indomobil) membukukan pertumbuhan laba yang hampir sama dibandingkan semester pertama tahun 2011 lalu.

ASII mencatat peningkatan laba 26% dibanding laba semester pertama tahun lalu. Sedangkan IMAS, mencatat peningkatan 25%.

Dari harga perlembar saham keduanya pun nyaris-nyaris sama saat ini. Sama-sama di level psikologis 6000-an.

Secara teknikal, dari awal tahun, kedua saham membentuk arah tren yang sama. Bearish.
Tapi, jika dilihat dari candle 1-2 minggu belakangan, terlihat saham ASII lebih memiliki potensi kenaikan. Sebaliknya saham IMAS, dari beberapa indikator jelas telah mentitahkan untuk turun.
ASII memiliki empat candle terakhir menunjukkan bullish, dimana empat hari sebelumnya pula selalu bearish
Dan ini IMAS, drop nya luar biasa dua minggu belakangan. Pola garis besar sejak akhir tahun sih sesuai gambaran Ibu Ellen May memang telah head n shoulder juga. Saya memasang target support lama di 6600 yang telah tembus. Support dua di 6300 pun juga sudah tertembus, sehingga kemungkinan IMAS akan berkutat di 5900.

Skenario terburuk yang saya gambarkan, IMAS bisa drop hingga 5400. Sejarak antara right shoulder dengan neck line nya.

Di sisi lain indikator-indikator lain pun seperti MACD dan RSI terang-terangan tidak dalam kondisi bagus.

Ok, segitu dulu, ASII or IMAS? ASII deh.

Disclaimer On.

White Tattoo

Well, ini sebenernya sejenis cerita aib. Mestinya malu untuk diceritakan dan diketahui khalayak umum. Tapi demi ibroh, pelajaran. Demi kebaikan umat manusia.

Kejadiannya sangat tiba-tiba. Saya pun sungguh tidak menyangka hal tersebut menimpa saya. Dan saya pun baru menyadari hal tersebut dibelakang hari. Ah, sungguh tak kuat cerita. 

Saya sedang nyetir, sore kemarin. Kakak saya duduk disebelah, dan tiba-tiba teriak lantang, dengan menunjuk leher kiri saya, "Eh itu apa putih-putih? Eh,.Waahh.. Panuuu."

Ah, aib. Bukan aib kalau di dalam mobil cuman kakak saya. Tapi juga ada sepupu saya. Euh..
                                                    gambar
 Malamnya saya berkacalah. Dan ada sebentuk lingkaran kecil tidak sempurna berwarna putih pucat di leher sebelah kiri, agak kebelakang. MasyaAllah...

Dan disinilah mungkin letak cerita morilnya, bagi Tuan-Nyonya sekalian. Camkanlah.
                                                 
Oh ya, untuk saya saja, maaf.
 Jadi bahwa dengan aktifitas yang meningkat, peluh, polusi, dan segala jenis kuman bakteri yang bertebaran bebas, mandi sekali sehari ternyata tidak memadai!

Walaupun belum jelas lagi bagi saya makna maupun definisi jelas dari kata mandi tersebut. Tapi ya apapun, kegiatan di dalam ruang kecil dengan bak berisi air tersebut, juga ternyata belum mencukupi dengan cuman asal sekedar basah saja. Hahahhaaa...


Dan demikianlah, sebuah pelajaran berharga di bulan penuh berkah ini kan ya?

:D

Saham Garuda Indonesia (GIAA), Antitesis IPO

Baiklah Tuan-tuan, ini sekarang kita bahas dikit lah tentang saham Garuda Indonesia (GIAA). Satu-satunya emiten penerbangan di Bursa Efek Indonesia (saat ini Indonesia Air Asia juga mewacanakan IPO di bursa Indonesia).

Seperti saat kami bahas beberapa hari sebelum GIAA listing perdana di blog pribadi setahun lalu, banyak hal yang membuat kami meragukan prospek pergerakan sahamnya. Dan terbukti sih, sejak IPO, sampai akhirnya di bulan Oktober, harga saham melorot terus bahkan hingga 390.

Dengan kondisi seperti itu, harga saat IPO yang 750 memang seakan-akan jauh tergapai. Apalagi mengharapkan untuk mengharapkan gain.

Desember 2011, mulai sedikit ada angin segar, meskipun banyak pihak kenaikannya hanya sebuah sentimen sementara. Tapi perlahan pasti harga sahamnya secara bertahap terus meningkat.

Ya tak lain juga karena berita-berita positif tentang Garuda. (Baik itu berita berupa fakta-fakta peningkatan kinerja maupun sekedar pernyataan-pernyataan membesar-besarkan diri dari pemerintah dan manajemennya).
Laporan keuangan akhir tahun 2011 GIAA mencatat laba yang meningkat 50% lebih, yang kemudian meskipun laporan keuangan kuartal pertama tahun 2012 ini malah mencatat kerugian  98 miliar rupiah.

Karena biar begitu, dengan pembelian masif yang dilakukan oleh CT Corp telah meningkatkan kepercayaan pasar terhadap prospek GIAA. Dan belakangan berita-berita penghargaan kepada GIAA dari lembaga-lembaga macam Roy Morgan dan terutama SkyTrax, juga turut mendorong ekspektasi terhadap GIAA. 

Oya, satu lagi, termasuk kesepakatan kerjasama dengan Liverpool juga. Satu hal cukup positif kan?
Dengan semua sentimen seperti itu, GIAA dengan pasti telah kembali ke level harga IPO awal di 750 hari selasa kemarin. Bukan itu saja, bahkan sekaligus mencatat highest price di 780.

Nah, jika diliat dari chart saat ini, GIAA masih dalam chanel uptrend nya sejak akhir tahun lalu, dan diperkirakan masih akan berlanjut, sebagai pembalasan dendam pasar setelah digebuk selama setahun.

Indikator-indikator lain pun terlihat sangat mendukung, baik itu Moving Average yang jauh dari tanda-tanda deadcross, MACD yang positif, ADX hijau, Parabolic S&R berada di bawah candle dan berjarak.

Paling hanya stocastic dan RSI sedikit yang memberi sinyal untuk koreksi sementara, karena setelah menyentuh 780 itu, GIAA memang perlu sedikit mengendurkan dan kemudian mengumpulkan tenaga untuk lari lagi.

Hal yang perlu diperhatikan tentu adalah menjaga nya untuk tidak jatuh dari level support yang kami pasang di 740, dan jika berlanjut menembus 730 maka langsung cut loss saja, sedangkan level resisten tentu kami targetkan di 780. Jika berhasil break, target price paling dekat di 800 bisa digunakan sementara untuk take profit.

Demikian dulu dari kami, sambil kita pantau GIAA ini. Karena selama isu-isu negatif tidak berhembus kencang dan berita positif masih berlanjut, kami yakin akan prospek sahamnya. Karena kami masih dengan keyakinan setahun lalu, industri jasa penerbangan ini cukup rentan, sekali terdapat masalah bisa mempengaruhi operasional keseluruhan dan menelan biaya luar biasa.

Disclaimer On.

 article available at http://sahambagus.com

Saham Telkom Break Resisten

Kemarin baca artikel di yahoo. Dari sebuah survey lembaga, BUMN yang paling berpotensi korup, Telkom berada diperingkat pertama. Perlu dikasih selamat atau apa? He..

Lepas dari itu. Dari analisis kita di tanggal 11 lalu, TLKM berhasil break resist, yang mengacu pada akhir candle di akhir April lalu.
Dan dari melihat beberapa indikator, MA masih menunjukkan penguatan, begitu juga dengan Parabolic S&R.

Yang sedikit memberi sinyal koreksi adalah MACD, RSI  dan StocSlow yang hampir deadcross, serta bentuk candle yang berupa hammer.

Gapapa sih kalau ada koreksi dikit, mengingat channel masih dalam kondisi uptrend.

Yang perlu diwaspadai paling adalah menjaga level support biar tidak ditembus, dimana kami memasang level support pertama di 8700 dan support keduanya cuman satu poin di bawahnya, 8650.
Sedangkan level resis yang akan mampu membuat pelanjutan uptrend menguat jika berhasil menembus level resist pertama di 9150 dan resist kedua di 9200.

Ok, begitu dulu saja.

Dan demi menyambut Ramadhan yang suci, kami memohon maaf lahir dan batin jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

Oya, hampir lupa, analisis TLKM di atas berstatus disclaimer ya.. ^_^

Saham Telkom Uji Resist

Selamat siang. Penutupan sesi satu, Rabu 11 Juli 2012 hari ini, saham Telkom (TLKM) berhasil menyentuh resisten dari chart penutupan sehari kemarin (selasa).

Tercatat penguatan beli pada level 8500 di dominasi oleh asing.

Jika hingga nanti sore saham di tutup di atas level resisten, diperkirakan tren kenaikan akan berlanjut, mengingat asing yang cukup dominan. Dengan level atas yang tembus, target berikutnya telkom akan menuju 8700. Jika gagal break resist, waspada pada level support jika melebihi 8300 untuk cut loss.

Disclaimer On

                                               http://sahambagus.com

Berburu Saham Consumer Goods Menjelang Ramadhan

Kemudian, sedikit hari lagi, kita kembali menyambut bulan berkah; Ramadhan. Bulan yang penuh ironi juga? Di saat seharusnya dengan berpuasa makin sedikit konsumsi sebagai bentuk perasaian kaum yang tidak mampu, justru pengeluaran masyarakat luar biasa meningkat. Ironi.

Ironi tercermin di bursa saham. Saham-saham produsen barang-barang/keperluan masyarakat meningkat pada menjelang dan saat bulan Ramadhan. Peningkatan pembelian masyarakat membuat emiten menikmati peningkatan angka penjualan sehingga ekspetasinya tentu ada laba yang bakalan ranum.

Tahun lalu, beberapa perusahaan consumer good subsektor food & beverages mengalami peningkatan hampir serentak antara Juli-Agustus, dimana pada tahun lalu, Ramadhan jatuh pada rentang itu.



Pun Ramadhan kali ini. Masih rentang pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus. Dari beberapa chart saham F&B seperti di atas. Wajar lah kalau ada sedikit ekspektasi. Bahwa saham-saham tersebut juga akan mengulangi kejadian setahun lalu.

Maka inilah saatnya berburu saham-saham sektor consumer goods,.

Disclaimer On.

Saham Darma Henwa (DEWA)

Seorang investor yang baru kami kenal pernah bertanya kepada kami tentang saham DEWA pada tahun 2011 lalu. Jumlah investasinya terhadap saham tersebut tergolong besar. Menurut ceritanya, sang investor sudah mengambil saham tersebut semenjak DEWA baru-baru IPO. Artinya ya sekitar 2007-2008 lah.

Saran ringkas kami waktu itu: cut loss.

Pas lebaran, sempat ketemu lagi, juga pertanyaan bagaimana prospek DEWA. Jawaban kami masih sama, ada baiknya di jual rugi dan ganti dengan yang lebih prospek.

Kemarin ketemu lagi dengan si investor DEWA, ngobrol-ngobrol macem-macem. Termasuk saham, dan pertanyaan beliau sama dengan setahun sebelumnya, saham DEWA saya kira-kira prospeknya bagaimana?
Pada, tahap ini, kami sih nyengir aja. Hehehe…

Saham ini sendiri juga termasuk dalam saham yang kurang kami lirik.
Fundamental, saham ini kerap mengalami kerugian bersih. Ya lewat lah. Ga masuk dalam pantauan.

Teknikal, harga saham tertinggi yang pernah dicapainya yaitu pada bulan keduanya semenjak IPO.Setelah itu selalu melorot. Jadi bagi investor, memiliki horizon jangka menengah atau panjang seperti kenalan kami tersebut, dan mengambilnya semenjak awal IPO, mengharap gain dari saham DEWA jelas seperti mimpi siang bolong. Kecil kemungkinan bakal tercapai dalam waktu dekat.

^_^

Antara RPP Tembakau dan Harga Saham Produsen Rokok

Berita kemarin yang cukup ramai dibahas adalah tentang Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP Tembakau). Masih terdapat pro kontra RPP ini antara Koalisi Petani dan Pengusaha tembakau dengan regulator (pemerintah).

Penggiat industri rokok bilang RPP mengahambat perkembangan industri mereka. Yang regulator bilang RPP ini berguna untuk menlindungi kepentingan industri rokok itu sendiri dan para perokok pasif.

Nggak usah kita bahas lebih jauh lah ya, biar mereka sajalah. Kita cukup liat saja, bahwa RPP itu bakalan jadi atau nggak, harga saham rokok akan tetap bergeming.
Dari empat hari terakhir perdagangan, ketiga saham panutan di bidang tobacco manufacture di BEI ini, Gudang Garam (GGRM), Sampoerna (HMSP), dan Bentoel (RMBA), terlihat sama sekali tidak mengalami koreksi, bahkan RMBA dan GGRM selalu closing di atas harga pembukaan masing-masing hari perdagangan.

Sehingga kedua saham tersebut membentuk golden cross. Sedangkan hanya HMSP yang mengalami stagnan (sideways). Namun demikian tetap sih, ketiga saham tersebut saat ini membentuk uptrend.

Jadi bisa dibilang saham industri rokok ini cukup mempan terhadap segala jenis sentimen. Tingkat resistennya sedikit di atas manufaktur makanan misalnya, ataupun farmasi. Ketika subsektor food&beverages dan farmasi diterpa sentimen, saham-sahamnya cendrung bereaksi.

Nah, saham-saham rokok ini sih nggak ya. Kalau penjelasannya mungkin bisa baca ini.

Bahkan dulu di 2008, rekan kami Early Saputra, juga sempat menganalisis dampak fatwa MUI terhadap pengharaman rokok dan pengaruhnya dengan pergerakan saham-saham rokok. Hasilnya sih juga sama dulu. Saham-saham produsen rokok tersebut tetap naik.

Jadi jika mengharapkan investasi longterm, kami menilai GGRM cukup layak mengingat sifatnya yang defensif.

Ehm, tapi bagi kita yang Muslim, meskipun berkinerja bagus, kami tidak menyarankan sektor tobaccos ini karena tidak termasuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia yang diterbitkan antara BEI dan DSN-MUI.

Selamat berinvestasi.