Diakuinya rendang sebagai salah satu makanan terlezat dunia tak terbantahkan lagi. Sebagai orang minang saya sih juga suka, tapi tidak bisa saya akui rendang ini sebagai makanan terlezat bagi saya. Jika perbandingannya dengan sama-sama masakan khas Minang, maka saya lebih pilih dendeng balado. 

Karena:
1. Rendang tidak mengakomodasi selera saya untuk makan mesti ada cabenya.
2. Karna penuh dengan bumbu, rasa orisinil khas daging yang sebenarnya sudah ga ada karna lebur dengan bumbu spicy dari rendang. 

Dari berbagai jenis dendeng balado, yang sekarang tren itu adalah dendeng balado hijau, dan cara masaknya sedikit beda dengan dendeng lado merah selama ini yang hanya menggoreng daging dendengnya. Kebanyakan RM sekarang ini yang menyediakan dendeng balado hijau memasaknya ditambah dengan: membakar daging dendengnya.

Daging dendeng tidak dibakar mentah gitu aja, tapi pakai bumbu apa gitu. Kalau saya sok tahunya bilang sih pakai sedikit kunyit, bawang, dll. Jadi rasa dagingnya itu udah kek daging panggang yang spicy, seperti sate, seperti stik, seperti barbekyu. Kemudian baru dimasak goreng dengan cabe hijau. 

Reputasi dendeng balado hijau ini jika saya amati trennya telah mengalahkan dendeng balado merah yang konvensional.   

Dari berbagai jenis dendeng juga, dendeng yang paling tidak masuk akal bagi saya adalah dendeng kering batokok. Tapi anehnya lumayan banyak yang suka. 
Dendeng kering, kalau memang untuk dikirim dan baru akan dikonsumsi setelah beberapa waktu, ya masih wajar. Akan lebih awet jadinya. 

Tapi kalau bikin atau masak sehari-hari, artinya masak sekarang, ntar buat makan siang atau malam, aneh aja rasanya.

Itu daging, beberapa hari sebelum dimasak ditumbuk, dipipihkan. Tumbuk terus, itu saripati gizi yang terdapat dalam daging keluar. Habis itu daging yang telah tinggal daging itu dijemur dibawah terik matahari untuk beberapa waktu. Sisa-sisa gizi yang masih ada dalam daging menguaplah kena panas begitu.

Tinggallah daging kering yang telah berbentuk kerupuk untuk digoreng bersama cabe merah. Masih ada yang  suka?

Tips Agar Tidak Hilang di Hutan

Dua minggu lalu rombongan DPRD Solok melakukan ekspedisi menembus bukit barisan yang memisahkan Kota Padang dan Kota Solok. Ekspedisinya bertujuan mencari kemungkinan dibuatnya jalan tembus yang lebih singkat yang dapat menghubungi kedua kota. 

Dulu, ekspedisi yang sama kalau ga salah juga pernah dilakukan oleh rombongan Gamawan Fauzi sewaktu masih menjabat di Solok. Hasil kedua ekspedisi ini sama: rombongan nyasar. 

Untungnya rombongan bisa diselamatkan dan  bisa ditemukan dibelahan hutan yang lain. Udah masuk Padang jatuhnya. 
Macam-macam sih cerita nyasarnya gitu. Disembunyiin orang bunian, ada ketemu harimau, dll.

Ini mengingatkan saya waktu masih tinggal di hutan, tidur di pondok kayu diatas dahan pohon. Bercelana koteka. Pagi main sama citah, siang nunggang gajah, sore ngobrol sesama buaya, eh ngobrol sama buaya. Sampai kemudian saya diterbangkan bangau dan dijatuhkan di Padang ini. Sampai sekarang ini saya telah berada dilingkungan postmodern sekarang ini. 

Dari pengalaman itu saya bisa kasih sedikit tips apa yang mesti dilakukan agar tak nyasar di hutan dan apa yang bisa dilakukan jika masih tetap nyasar:

1. Luruskan niat.
Benar bahwa akan ada hasil untuk maslahat bersama sekeluar dari hutan. Ada pengalaman dan pesan memuat isu lingkungan yang bisa Tuan Nyonya share kepada rekan-rekan.
Bukan untuk pamer "ini saya gagah, masuk hutan!" Masuk hutan berani, masuk mesjid takut.
Atau berniat yang nggak-nggak, pengen liat lutung bugil misalnya. Itu ga lurus.

2. Lengkapi perlengkapan dan perbekalan. Tapi secukupnya.
Kontradiktif. Persediaan dan perbekalan suruh dilengkapi, tapi secukupnya.
Iya, karna Tuan akan masuk hutan tiga hari, bawa bekal untuk tiga hari. Tapi daging rendang mentah beserta bumbu masaknya. Itu untuk apa? Jadi bawa sebanyak untuk tiga hari, jangan berlebihan.

3. Ketika sadar telah nyasar, jangan mencar.
Tetap bersama tim, kalaupun ada keperluan untuk memisahkan diri dari rombongan, mesti sama sepengetahuan anggota lainnya.
Jangan nanti misah, balik ke rombongan udah tenang lagi. Rombongan juga ga rusuh nyambut Tuan karna sudah merasa sekeluarga. Ternyata rombongan beruk. Idih.

4. Ketika berhasil ditemukan Tim SAR, tunjukkan bahwa benar Tuan bahagia
Dengan begitu tim SAR yakin anda memang adalah korban nyasar yang sedang dicari. Jangan malah kabur ketemu tim SAR, mentang-mentang sudah akrab bertabiat dengan beruk.
Habis itu bilang ke tim SARnya, "te-ri-ma-ka-sih, tar-zan-la-par."

5. Tips paling mendasar agar tidak hilang di hutan
Nah ini tips sapujagat yang bisa saya berikan, dengan tingkat kepastian 99.99%, tips ini dapat menyebabkan Tuan terhindar dari nyasar di hutan. Agar tidak hilang di hutan, maka jangan masuk hutan.
Saya sudah praktikan, dan terbukti benar. Hilang di hutan nggak, nyangsang di kota iya.

Demikian sedikit tips yang bisa berikan, alakadarnya dan mudah-mudahan berguna.
Sekian dulu, terimakasih dan sampai jumpa.
Hari ini bagian dari sejarah tersendiri di pasar modal. Saham-saham property, kontruksi, dan banking yang sebelumnya berkali-kali diuji dengan koreksi, bukannya turun namun malah membangkang naik. 

Pasar euforia, meyakini bahwa sektor ini tahan banting. Lha iya, dijorokin ke bawah ga mempan, dibekep melawan. Pada tahap ini greedy masuk. 
Apalagi keyakinan pasar didukung dengan fakta lapangan, pembangunan infrastruktur yang berkembang di Indonesia, harga properti melonjak-lonjak tanpa bisa distop. Masa sahamnya turun?

Itu saya juga punya pola pikir seperti itu. Lihat saja chart masing-masingnya, tangguh. 
Tambah posisi lagi sebisanya. 

Tambah lagi terus sampai porsi kas mentok. Saham tinggal dibawa tidur begitu. 

Sampai alertnya minggu lalu. Iya saya saja sudah habis posisi kas terus mau apa? 
Kalau big fund tentu juga. Sebanyak-banyaknya dana bandar, dengan mancingin pasar terus, ya porsi kasnya juga telah berkurang, berpindah pada saham-saham yang tinggal mereka buang. 

Mau mancingin saham lain juga pakai apa si bandar? Hasilnya apa yang terjadi beberapa hari bursa ini, saham yang untung dilepas. Hari Rabu lepas banyak, masih belum diserap pasar, Jumat buang lagi. Masih sisa. Senin ini buang lagi sehingga ritel juga mau ambil juga ketakutan. Indeks droplah. 

Beberapa saham saya Alhamdulillah berhasil selamat, ada juga yang nggak. Greedy lesson.

Sehingga kemudian sisi riil sektor-sektor ini juga mengalami perlambatan, nasibnya sama dengan mining beberapa tahun lalu dan sekarang. Dana pindah lagi ke sektor yang lain. Mari kita pelajari lagi kedepannya. 

Seperti kata rekan trader yang juga ngutip quote di wallstreet, Dana yang berputar ini adalah dana yang sama juga, cuman kantongnya saja yang bertukar-tukar dan berpindah. 

Dana yang mendongkrak bursa tahun 2009-2010 dan dana yang mengangkat indeks tahun 2012-2013 ini adalah dana yang sama. Cuma sektornya saja yang berpindah dari euforia mining ke konstruksi. 

Maka demikian juga kedepan, akan ada sektor baru yang akan cemerlang. Tapi katalis dalam transisi koreksi menuju bullish rasanya akan sama: sektor finance terutama perbankan. 
Adalah agak sekali waktu, Tuan pernah mendapat cerita dari seorang rekan Tuan yang melihat penampakan hantu.  Atau barangkali Tuan melihat sendiri dan menceritakannya pada orang lain. Ada yang akan percaya cerita Tuan, ada yang nggak. 

Saya sering mendapat cerita-cerita macam itu. Meskipun nyata saya ini penakut dengan cerita misteri, tapi sering takutnya pas cerita itu saja. Lepas cerita itu saya biasa lagi. Kepikiran, tapi ga pake takut (siang-siang). Malah kemudian sekedar cerita habis cerita. 

Sampai saya kemarin pergi homestay bersama rekan pialang lain ke Mifan, saya mengalaminya sendiri untuk pengalaman kali pertama. Homestay itu sendiri sebuah rencana tertunda hampir tiga tahun lebih. Sedikit diluar topik, saya merasa kagum dengan pialang antar perusahaan sekuritas yang ada di Kota Padang ini. Biarpun berbeda perusahaan dan jelas-jelas bersaing dalam merebut market, tapi hampir semua pialangnya akrab satu sama lain. Tanpa tendensi persaingan, pure friendship.   

Hal yang berbeda dengan yang saya dapati dengan kondisi di kota lain macam Surabaya Pekanbaru bahkan Jakarta. Ketika dulu pimpinan saya datang dari Jakarta dan saya ajakin main futsal, beliau nanya sama siapa. Saya jawab ada jadwal rutin futsal antar anggota bursa. Sekali seminggu. 

Bos saya bergidik dengan kesan "Bagaimana bisa ada acara keakraban dengan pesaing? Rutin pula sekali seminggu. Mau bikin usaha atau mau bikin syarikat?" 

Balik lagi dengan acara yang telah diwacanakan tiga tahun terakhir itu. Karena penantian realisasi yang begitu lama, semua keknya begitu happy, terlampau happy malah. Ketawa-ketawa pada sesuatu yang konteksnya sendiri kurang lucu. Haha. 

Sampai malam, mau bakar ayam. Semua pada mendekat ke unggunan bara. Ada nyiapin ayamnya, ada foto-foto, ada main gitar dan nyanyi, saya sendiri nyiapin api dan panggangan. Tapi tetap, kalau ga salah semua dalam kondisi over happy. Haha. 

Ketawa aja terus begitu. 

Bang Arif yang dari Valbury dan Bang Ruddy dari Panin foto untuk sekian kali. Pakai dua kamera, satu dari depan, satu lagi agak dari samping. 

Nah, di foto yang diambil dari arah depan, keliatan ada gambaran orang di sebelah Bang Arif, agak kabur tampangnya, berpakaian gelap, tapi jelas pakai mata. Hal ini membuat Bang Arif nya kesel, ini siapa di belakang tadi, ikut-ikutan aja. 

Eh tapi... Saya bilang, "nggak ada yang makai pakaian hitam yang lain bang, cuma saya sama si Rizky, tapi kan saya nyiapin api, si rizky yang ambilin foto satu lagi."
Dilihat deh foto yang diambil rizky, dannnn.... memang ga ada orang di belakang bang arif itu, bahkan asap pun nggak. 

"Wuaaaa...." Semua pada bubar kabur masuk ke cottage ninggalin panggangan termasuk saya.

Hahaaa,. asli pada takut, terutama Bang Arif dan Bang Ruddy yang sejak awal datang ketawanya paling kenceng, jadi mendadak pendiam. Demi kedamaian mereka, itu foto rusuh kita hapus. Akhirnya yang nyelesein panggangan cuma saya, fandi, edo, dan anda. Yang lain pada nungguin deket pintu cottage dan sesekali mendatangi panggangan. 

Malampun berlalu dengan suasana happy yang sedikit tergerus. Biarpun disana sambil main gitar, sambil  main kartu, sambil main domino. Sambil lihat-lihat foto lain siapa tau ada yang aneh-aneh lagi. Untungnya nggak, cuman sekedar orbs-orbs gitu aja mah.

Pagi disana cerah Tuan, semua pada bangun dengan segar. Saking segarnya, itu Bang Arif dan Bang Ruddy malah koar-koar merasa menyesal kenapa itu foto kenang-kenangan ada yang menghapus. 

Baahhhh, yang lari paling duluan aja gitu. Haha