Sering kita mendengarnya
melalui semilir angin yang menggoyang puncak cemara di atas bukit berawan tebal
lalu kabut meredamnya hingga gemerisiknya tiada lagi terdengar

Juga sering kita melihatnya
melalui biru laut yang mengantar ombaknya ke tepian pantai
lalu pasir menyerap buih memendarkan birunya hingga tiada lagi terlihat

Bahkan sering kita menggenggamnya
melalui jemari yang selanya mengapit erat tak menyisakan celah
lalu keringat meluruh melelehi eratnya hingga tiada lagi tergenggam

Dan sering kita menelannya
melalui tegukan air yang menyatu merah bersama pompaan darah
lalu bermuara di sudut ruang bernama hati hingga tiada lagi dahaga

World Cup 2010 Hysteria



Dalam hitungan 2-3 minggu lagi, fokus dunia akan beralih ke Afrika Selatan, dimana event terbesar di muka bumi ini, Piala Dunia (PD), akan dihelat di sana. Tigapuluhdua tim sepakbola akan mewakili negara masing-masing untuk berebut prestasi, gengsi, serta tentu saja trofi emas Piala Dunia.

Histeria yg melanda bahkan telah dimulai sejak lebih dari H-635 alias setahun yg lalu. Produk-produk komersil dari jauh-jauh hari sudah mulai beriklan dengan membonceng nama besar PD walaupun nyata-nyata produknya sendiri tak ada kaitannya dengan sepakbola. Keterlibatan dalam hal sponsorship PD pun nggak, yg penting PD! Para pecinta sepakbola pun sudah mulai memasang jagoan masing-masing serta melengkapi diri dengan atribut-atribut tim jagoan.

Gw sendiri ga punya menjagokan satu tim tertentu di PD ini. Apakah ini berarti gw ga punya tim favorit di level negara selain di level klub kek favorit gw Juventus, Real Madrid, Arsenal, ataupun Semen Padang yg prestasinya musim ini pada mandul semua? Ga juga. Dengan menjunjung tinggi nasionalisme, kesebelasan negara dukungan gw satu-satunya cuma Pasukan Garuda, Indonesia. The one and the only.



Sayangnya prestasi timnas PSSI ini belum bisa membuat pendukungnya bangga, apalagi untuk PD, ga pernah lolos si.. Kebebalan pengurusnya yg dipimpin oleh Nurdin Halid beserta antek-anteknya hanya membuat Indonesia menjadi terpuruk seperti Mr. Plankton di kartun Spongebob, selalu menjadi pecundang siapapun musuhnya, apapun eventnya. Bahkan perhatian yg diberikan pemerintah dg menyelenggarakan Kongres Sepakbola Nasional yg lalu, sama sekali ga mempan. Gw berpendapat, pengurus PSSI yg dari taun jebot ampe sekarang orang-orangnya itu-itu juga, sudah menderita penyakit kronis yg tak bisa membedakan antara penghinaan dengan prestasi, mana yg bebal mana yg muka badak. Parah.

Lantas kalo gitu siapa yg bakal gw semangati nantinya di PD? Gw memang ga mendukung satu tim tertentu, namun gw mendukung pertandingan yg melibatkan dua tim di antara tim-tim berikut: Itali, Inggris, Belanda, Jerman, Brasil, Spanyol, Argentina, Prancis, Portugal. Artinya, gw mempunyai jagoan di tiap grup. Contohnya jika nantinya Inggris bentrok dengan Argentina, maka ketika tim Inggris nyerang gw akan tereak-tereak ngasi semangat, sebaliknya jika tim Inggris yg tertekan, maka gw akan menyemangati Argentina. Hehe, sangat tak berpendirian, tak apalah, yg penting big match!

Tapi mungkin gw en teman-teman seangkatan akan sedikit terganggu menikmati PD nanti, soalnya akan bertepatan dg UAS maupun sibuk-sibuk buat Kuliah Kerja Nyata. Gitu juga dengan siswa-siswa SMA yg lagi sibuk persiapan buat masuk perguruan tinggi. Huhuhu.. gw jadi inget pas ngikutin SPMB 2006 yg juga bertepatan dengan Piala Dunia 2006 di Jerman. Waktu itu sepupu gw menghasut-hasut:
“ah mending kamu fokus nonton PD aja, empat tahun sekali ini.., SPMB kan ada tiap tahun.”
Buset.
Untungnya gw ga ngikutin nasihat edannya kala itu, sehingga bisa lulus SPMB juga. Tapi tetep aja sekarang BP gw jadi ’07. T_T (lho kok jadi curhat)
Akhirnya gw ngucapin selamat menikmati gegap gempita, euphoria, semarak, gebyar, histeria World Cup South Africa 2010… Olleee…Olleeee…. ^_^

JiFFest Travelling 2010

Setelah beberapa tahun hanya mendengar nama beken Jakarta International Film Festival (JiFFest) melalui liputan-liputan di media massa, akhirnya Sabtu 15 Mei kemaren gw kesampaian juga untuk menikmatinya secara langsung (walaupun dalam format Travelling,-- roadshow) di Aula Fekon Jati Unand Padang. Acara JiFFest Travelling ini bertujuan memperkenalkan dunia film baik dokumenter, indie, produksi local maupun luar negri yg susah dinikmati di bioskop komersil. Kedatangan JiFFest ini merupakan pertamakalinya di Padang dan kota kedua setelah Medan. Dan ternyata acaranya itu GRATISSS…gitu loh!!! Uhm,.

Rangkaian JiFFest Travelling 2010 di Padang dimulai dari hari Jumat 14 Mei dan berakhir hari Minggu tanggal 16 Mei. Gw cuma berkesempatan mengikuti acaranya pada hari Sabtu, itupun hanya setengah acara awal; workshop serta 2 screening movie. Tak apalah, secara acaranya GRATISSS…gitu loh!!! Uhm,.

Pada hari Sabtu tersebut, acara dimulai dengan workshop tentang penulisan skrip/naskah/scenario buat film dari seorang script writer yg filmnya turut ambil bagian di JiFFest. Pemaparan tentang proses dan seluk beluk script writingnya sih keren, tapi ruangan yg dibiarin gelap bikin gw sulit ngikutin tulisan-tulisan yang ada di whiteboard, lagian kan belum pemutaran film, napa digelap-gelapin juga. Tapi lumayan gw jadi tau dikit tentang penulisan skrip, mana workshopnya GRATISSS… gitu loh!! Uhm,.

Kelar workshop, siangnya baru acara demenan gw, fokus utama gw buat datang ke acaranya: screening movie! Kebanyakan film yg diputer saat roadshow ini film-film yg juga pernah ditampilin pada JiFFest 2008 di Jakarta. Siang itu film yang diputer berjudul Tales from Jakarta, berisikan 5 film documenter pendek berdurasi 7-16 menit. Kelima film tersebut bercerita tentang kehidupan masyarakat kecil di Jakarta, dekat dengan keseharian, namun tak terperhatikan.

Film kedua yg diputer yaitu Bulan Sabit di Tengah Laut. Bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga yg tinggal di daerah pulau kecil Bungin, dimana masyarakat nelayan Bajo setempat sedang mengalami masa transisi antara kehidupan tradisional serta arus-arus perubahan.

Yang gw agak heran siang itu yaitu jumlah penonton yg dikit banget. Cuma sekitar 20-an orang, itupun kebanyakan merupakan panitia acara yg di Padang di handle oleh Andalas Sinematografi, sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa di Unand. Gw pikir awalnya apakah nama JiFFest kurang beken bagi masyarakat pecinta film di Padang, atau apa karena waktu itu seharian lagi hujan lebat, atau karena perhatian sebagian lainnya tersedot dengan kehadiran Raditya Dika yg juga hadir berbarengan di kampus Unand? Tapi setelah membaca jadwal screening movie-nya, gw punya pandangan lain, gw berpendapat jumlah penonton yg minim saat itu karena film-film unggulan baru diputer pas sore dan malamnya.

Padahal film-film documenter yg diputer siang itu ga kalah menariknya. Tapi mungkin orang-orang emang lebih suka datang malam untuk menyaksikan screening Buenos Aires 1977, Letters to the President, ato film-film lokal kek cin(t)a, or Muallaf. Yah, kapan lagi kesempatan nonton film-film keren bertaraf internasional sepuasnya? Mumpung GRATISSS….gitu loh!!! Udah ah…

Korupsi Itu Apa Sih?

Pak Fulan yg seorang pakar antikorupsi di undang untuk memberi materi sekaligus memberi penyuluhan antikorupsi di sebuah institusi/lembaga. Dalam seminarnya Pak Fulan berapi-api menyatakan membenci tindakan korupsi yg udah membudaya di seluruh lapisan masyarakat, di setiap aspek.

Acara seminar selesai pukul 12.00. Pukul 12.20, azan Zuhur datang, Pak Fulan makan siang dulu dengan kepala institusi, selesai makan 12.45. Setelahnya Pak Fulan melihat-lihat foto ketika dia tengah memberi seminar tersebut sampe 13.15.

“wah fotonya bagus, upload flickr dulu deh.” Larutlah Pak Fulan mengupload foto ke flickr dengan laptop pinjaman dari kantornya.
“sekalian update status dulu aja kali ya..” batin Pak Fulan. Pak Fulan baru saja MENGKORUPSI FASILITAS KANTOR.
Ga kerasa udah pukul 14.00, Pak Fulan lantas sholat zuhur. Beliau telah MENGKORUPSI WAKTU SHOLAT selama 2 jam 20 menit.

Ketika solat, ada panggilan masuk ke ponselnya dengan nada dering dari atasannya. “wah disuruh cepat balik ke kantor nih” batin Pak Fulan di antara bacaan sholatnya. Beliau pun mempercepat bacaan sholatnya. Yang seharusnya lima harokat jadi dua harokat saja. Pak Fulan telah MENGKORUPSI BACAAN SHOLATNYA.

Selesai solat Pak Fulan langsung pamit untuk kembali balik ke kantor. Sesampai di ruangan kantornya, Pak Fulan meraih gagang telpon di ruangannya tersebut dan melakukan panggilan.

“halo mam, papa pulang ntar pulangnya malam, sediain makan malamnya ya..bla..bla..”

Pak Fulan mengakhiri percakapan setelah sekali lagi MENGKORUPSI FASILITAS KANTOR.
Begitulah kegiatan Pak Fulan yg pakar antikorupsi pada hari yg sibuk itu setelah mengkorupsi waktu sholat, bacaannya, serta fasilitas kantornya.
Jadi makna hakiki korupsi itu apa sih? Kok keknya sangat akrab dengan keseharian?

Modus Tipu-Tipu Kasir Swalayan


Apa yg biasanya kita lakukan ketika lagi membayar belanjaan di kasir (khususnya kalo belanjaan kita itu banyak dan cukup memakan waktu buat menghitung total pembayaran)? Jawabannya macam-macam, sejauh yg gw perhatiin, hal-hal yg umumnya kita lakukan :

- Melihat-lihat situasi sekeliling
- Mijit-mijit tombol hape
- Melihat-lihat coklat, permen, rokok, ato batere yg ditarok deket meja kasir
- Melirik-lirik kasirnya kalo cakep, hehe

Namun jarang yg ada merhatiin ato ngikutin hitung-hitungan kasir terhadap belanjaan kita. Yah, kalo dipikir-pikir buat apa juga kita ikut menghitung, toh udah ada scanner barcode dan mesin hitung si kasir.

Tapi kecuekan kita itu bisa dimanfaatkan kasir baik secara pribadi maupun oleh perintah manajer swalayan untuk mencurangi hitungan belanjaan kita. Memang mesin hitungnya ga salah dalam menjumlahkan angka-angkanya dan tidak ada kekeliruan dalam perhitungan matematis, namun dalam jumlah yg dihitung tersebut udah terselip harga barang yg sebenernya ga kita beli sehingga ga seharusnya kita bayar.

Salah satu caranya yaitu dengan menghitung ganda barang yg kita beli, dan dilakukan terhadap beberapa item. Cara ini cukup berhasil untuk pembeli yg belanjaannya banyak sehingga tidak menyadari ada beberapa barang yg dihitung ganda, yg jumlahnya, dalam akuntansi diistilahkan ‘tidak material’. Hal ini dapat dilakukan dg meng-scan barang berharga rendah yg sama dua-tiga kali ketika pembeli sedang lengah.

Gw sebelumnya tau modus kek gini dari cerita beberapa orang dan baru tau kejadian sebenernya beberapa hari lalu. Gw pergi belanja ke swalayan Y*ssie yg cabangnya ada deket rumah gw di Tabing. Di meja kasir gw ngantri di belakang seorang ibuk yg belanjaannya lagi dihitung kasir. Pas mau bayar, ni ibuk kaget ngeliat total belanjaannya, Rp. 135.400. Si ibuk nyuruh lagi kasirnya hitung ulang, awalnya kasirnya nolak, tapi karena didesak, dia hitung lagi, dan hasilnya: Rp. 121.3xx!!! Selisih Rp. 14.000-an!!!


senjatanya kasir

Lagian kasirnya curangnya kebangetan sih, jumlahnya segede gitu ya jelas gampang ketahuan. Bayangin kalo si kasir bisa nipu rata-rata 10ribu sehari, trus pembeli yg ditipu ada 10 orang, maka sehari dia dapat 100ribu. Sebulannya dapat 3juta, total setahun 36juta!! Bisa punya swalayan sendiri si kasir. Hehe..

Dari pengalaman seperti itu, untuk selanjutnya ketika berbelanja kita bisa melakukan hal berikut:

- Ketika sedang belanja dan kurang yakin dengan hitungan kasir, kita juga harus nyoba ikut menghitung sendiri
- Ato kalo emang milih celingukan ketika di kasir, coba hitung ulang lagi struk yg udah diterima setelahnya. Tapi tentu lebih baik cara pertama karena kita ga harus bolak-balik nantinya seandainya hitungannya salah.
- Trus kalo ada temen-temen pembaca ini yg berprofesi sebagai kasir, bukan maksud gw untuk ngajarin modus baru untuk nyari keuntungan, karena walaupun kita bekerja sebagai kasir toh kita juga seorang konsumen, kita memenuhi kebutuhan sehari-hari juga dg melakukan pembelian, dan kita juga ga ingin diperlakukan seperti itu kan? =)

***

Oya, satu lagi hal aneh di dunia per-swalayan-an ini, yaitu kembalian duit receh yg diganti dg permen. Pernah ada surat pembaca di Kompas yg cerita dia ngumpulin permen-permen kembalian tersebut dalam toples sehingga terkumpul banyak, trus dia belanja di swalayan dan membayar belanjaannya dengan setoples permen tadi. Terang aja kasirnya nolak dengan alasan pembayaran yg diterima hanya uang. Nah lo, lo pikir kembalian Rp 25, 50, 75, ato 100 itu bukan uang? Kenapa diganti permen coba? Ckck.. makanya bikin harga jangan yg aneh-aneh…

Cerita Hari Ini

Gw mau cerita kegiatan gw hari ini…
Seperti biasa gw telat bangun pagi. Biasanya pula kalau telat bangun gitu gw jadi ga sempat sarapan karna takut telat kuliah. Lagian gapapa kok, gw justru suka mules kalo maksain sarapan gitu. Tapi untunglah hari ini gw lagi ga ada kuliah. Trus gw putusin aja untuk ngisi waktu dengan bercerita di blog.

Akhirnya gw cerita di blog, ceritanya begini…
Seperti biasa gw telat bangun pagi. Biasanya pula kalau telat bangun gitu gw jadi ga sempat sarapan karna takut telat kuliah. Lagian gapapa kok, gw justru suka mules kalo maksain sarapan gitu. Tapi untunglah hari ini gw lagi ga ada kuliah. Trus gw putusin aja untuk ngisi waktu dengan bercerita di blog.

Akhirnya gw cerita di blog, ceritanya begini…
Seperti biasa gw telat bangun pagi. Biasanya pula kalau telat bangun gitu gw jadi ga sempat sarapan karna takut telat kuliah. Lagian gapapa kok, gw justru suka mules kalo maksain sarapan gitu. Tapi untunglah hari ini gw lagi ga ada kuliah. Trus gw putusin aja untuk ngisi waktu dengan bercerita di blog.

Akhirnya gw cerita di blog, ceritanya begini…
….

(gitu aja terus mpe kiamat…=))

Sedekah Sang Yahudi

Seorang Yahudi berpapasan dengan Rasulullah SAW., lalu orang itu berkata’ “Assamu’alaika!” (celakalah wahai engkau Muhammad!). Nabi pun menjawab: “waalaika!” (dan juga untukmu!). Para sahabat nabi berkata: “sesungguhnya dia telah menyampaikan salam kematian kepada engkau.” Nabi saw menjawab “Aku telah menjawab yang demikian pula untuknya.” Kemudian Nabi berkata lagi pada para sahabat, “Sesungguhnya orang Yahudi itu akan digigit ular di tengkuknya, kemudian dia akan mati.”

Selang beberapa waktu, Yahudi tadi berjalan sambil membawa setumpuk kayu bakar. Itu berarti dia tidaklah mati sebagaimana dikabarkan oleh Nabi. Rasulullah berkata padanya, “Letakkanlah kayu itu!” Maka Yahudi itu pun meletakkan kayu bakar tersebut. Setelah dibuka, di dalam kayu tersebut ternyata ada seekor ular sedang menggigit kayu.

Nabi saw bertanya: “Hai Yahudi, amalan apa yang telah engkau lakukan hari ini?”
Si Yahudi menjawab, “Aku tidak melakukan apa-apa, kecuali aku datang dengan membawa kayu bakar ini, dan aku mempunyai dua potong roti, yang satu potong aku makan, dan yang satunya lagi aku sedekahkan pada fakir miskin.”

Rasulullah lalu bersabda “Dengan sedekah itulah Allah menghindarkan kematian dari engkau. Sesungguhnya sedekah dapat menghindari kematian yang buruk dari manusia.”