Larangan Provokatif

Semasa revolusi industri di Inggris yg gemilang, masyarakatnya pun turut larut dalam eskalasi kekayaan materi yg juga meningkat, khususnya kaum perempuan yg memvisualisasikannya dengan perhiasan-perhiasan yg mereka kenakan.
Akibatnya, penjambretan marak terjadi dimana-mana. Pihak kerajaanpun dibuat puyeng en kemudian membuat keputusan/larangan yg bunyinya: “WANITA DILARANG MEMAKAI PERHIASAN DI TEMPAT UMUM.”

Setelah larangan tersebut dikeluarin, ternyata aksi penjambretan tetep aja rame di Inggris. Hal ini disebabkan karna para perempuan tersebut masih aja makai perhiasan-perhiasan yg mahal di tempat umum. Tau ndiri lah, women. Ga bisa liat benda berkilau, en kalau punya, ga bisa ga di pamerin.

Raja Inggris yg mulai resah dengan perempuan-perempuan badung ini akhirnya manggil penasihat kerajaan untuk mencari solusi dan kemudian esoknya keluar pengumuman baru: “WANITA DILARANG MEMAKAI PERHIASAN DI TEMPAT UMUM, KECUALI PELACUR DAN TUNAWISMA.”

Haha, nyentil banget ga si? Dan sewaktu gw pulang kampung ke Sungayang, Batusangkar, beberapa waktu lalu, gw nemu tulisan deket tumpukan sampah di pinggiran jalan lintas Padang-Batusangkar. Bunyi tulisannya juga memprovokasi kek larangan kerajaan Inggris yg gw critain barusan: “SELAIN ANJING DILARANG BUANG SAMPAH DI SINI!”
Hoho… what the..

Tidak ada komentar: