Rancangan Peraturan Menkominfo, Pentingkah?

Masyarakat Ind’sia 2.0 sekarang ini lagi dibikin khawatir sama rencana menkominfo yg ingin mengeluarkan peraturan yg gw sebut “tata cara online yg benar”, benar-benar bijak sekaligus juga benar-benar menjerat. Ada berbagai hal yg dibahas; pelarangan anonim pada akun user, pengawasan tajam untuk hal-hal pornografi, sensor ketat terhadap hal-hal berbau fitnah, pelecehan, berita bohong, judi, deesbe-deesbe..

Kalangan 2.0 merasa kalo rancangan peraturan yg udah disusun sejak jaman pak sofyan jalil, m. nuh, hingga ampe tifatul sekarang itu disahkan, maka kebebasan berdemokrasi di Ind’sia akan terancam, terancam kembali ke era pembredelan kebebasan berekspresi beberapa dasawarsa lalu. Logis.

Sedangkan pihak menkominfo beserta dukungan para orang tua terhadap RPM tersebut merasa generasi 2.0 perlu diselamatkan dan diarahkan dengan membuat batasan-batasan normatif yg legal. Logis juga.

Kalo gw pribadi sebagai pasivis oportunis seperti biasa milih teserah aja seandainya RPM tersebut disahkan. Paling nggak ntu peraturan bisa gw jadiin sebagai pamong. Kalau ntar ada salah satu akun gw yg di-blok karna dianggap melanggar, kan tinggal bikin baru aja? itu juga kalo ga dipenjara,hehe. Hmm…

Tidak ada komentar: