The Lowest Drop of Our Composite Index

Minggu ini perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia ada rekor baru lagi, memang berbanding terbalik dengan beberapa rekor indeks sebelumnya yang beberapa kali mencapai level psikologis tertinggi dalam satu tahun. Pada Kamis 22 September kemaren IHSG jatoh hingga 8.89%. Sejak pertama kali tau pasar modal dari 2006, belum pernah gw nemu penurunan tertajam dalam sehari kayak gitu.

Bahkan penurunannya 2x lebih besar dari penutupan terbesar regional indeks hangseng yang pada hari itu ditutup -4%. Tercatat kemaren itu hanya tiga saham yang mengalami kenaikan harga sedangkan yang lainyya turun dan beberapa malah terkena auto reject.
sumber: http://etrading.co.id/hots
Yang lucunya pas hari itu di kantor gw BEI Padang lagi ngadain Sekolah Pasar Modal untuk umum. Kesian juga jadinya, pertama kali mengenal pasar modal langsung dapat pengalaman traumatis kek gitu, haha. Kalau kayak gitu namanya bukan Sekolah Pasar Modal lagi, tapi udah jadi Sekolah Pasar Modarrr... he

Tapi tetap yang kasian itu ya para investor yang sahamnya nyangkut semua, apalagi yang transaksi pakai margin, aduhhh. Para peserta SPM itu mah kagak napa-napa karna memang belon invest. Dampak buruknya mungkin karna liat bursa anjlok gitu mereka jad lebih milih invest pada instrumen lain. Hoho..

Gw sendiri kenapa terliat cukup tenang dengan kondisi penurunan yang tajam ini? Itu karena pada hari Seninnya gw udah lepas semua saham en milih hold pada cash. Bukan karna gw tau info atau dapat kabar-kabar angin indeks akan jatuh tiga hari sesudahnya, tapi karena waktu itu potensial loss gw udah numpuk, haha.. Jadi pada hari Senen itu gw hanya mengeksekusi trading plan dimana cut loss gw telah mencapai limit.

Untungnya hari Jumatnya ada sedikit ada refresh dengan naiknya indeks meski tipis. Kenaikannya belum mampu menutupi penurunan indeks yang terjadi sejak hari Senin sebelumnya. Hal ini selain regression channelnya yang memang telah menyentuh level support juga tak lepas dari campur tangan pemerintah baik dari segi moneter dimana BI bisa menahan penurunan rupiah melalui lelang SUN maupun adanya arus masuk ke saham-saham BUMN. Karena kalau penurunan berlanjut di hari Jumat maka Bursa akan di suspen.

Untuk kedepannya investor sebaiknya tetap waspada pada tren penurunan.Dalam beberapa minggu ke depan keknya indeks masih akan didominasi warna merah, namun jika dalam hitungan bulan hingga akhir tahun gw masih optimis akan ada sedikit penguatan. Jadi untuk seminggu ini gw mungkin akan tahan diri dulu untuk kembali masuk sambil melihat perkembangan penanganan krisis hutang eropa.

Tidak ada komentar: