Sayangnya, kembali untuk kesekian kali tanah lapang dekat rumah ini dijadikan arena pasar malam dengan segala macam hiburan, dagangan, dan permainannya. Sepaket gabung dengan hiruk yang diciptakannya.

Sebenarnya, justru akan asik karena komplek jadi terasa hidup, tidak seperti biasanya yang hening. Terlalu hening malah.
Tapi, pengelola pasar malam ini memutar sebuah musik yang sama, setiap malam, berulang-ulang. Yang kemudian hanya membuat eneg ditelinga.

"Jangan selalu mengeluh laa..." Oh ya, terimakasih sudah mengingatkan. Bentar saya istighfar dulu.

Ya betul juga, ini jauh lebih mending. Daripada saudara kita yang tinggal di perumahan elit Jaya Ancol sana. Teringat surat pembaca di Kompas dari seorang penghuni komplek yang komplain, perumahan mereka terlalu dekat taman hiburan itu. (Karena satu pengembang yang sama)  Sementara taman hiburan itu menyanyikan jingle mereka yang terdengar seantero kawasan tersebut, dari pintu taman hiburan di buka pagi-pagi, hingga kemudian ditutup malamnya.

Jika satu jingle berdurasi lima menit, dan seandainya itu taman hiburan buka 8 jam sehari saja, maka jingle tersebut akan terdengar dalam sehari sebanyak 96 kali oleh para penghuni komplek.

Dan taman hiburan tersebut beroperasi tujuh hari seminggu. Huahahahaaa...

"Tidak mengeluh bukan berarti jadi menjelek-jelekkan pihak yang tidak lebih baik."
Eh iya, maaf. Istighfar lagi. 


Tidak ada komentar: