Kisah Si Kerudung Merah dan Serigala

Pada suatu hari, seorang gadis kecil, yang biasa dipanggil  sebagai Kerudung Merah oleh orang tuanya, (musabab senang betul gadis itu menggunakan kerudung merah jika bepergian keluar rumah) berencana pergi mengunjungi neneknya yang tinggal di pedesaan yang masih bisa dibilang berupa hutan.

Ibu si gadis menitipi keranjang yang berisi oleh-oleh untuk si nenek sambil berpesan, "Segeralah menuju ke rumah nenekmu, jangan mampir-mampir dan bermain di perjalanan, dan jangnlah pula engkau berbicara ke sembarang orang."

"Baik Bu..." Gadis Kerudung Merah menjawab patuh.

Berangkatlah ia dengan hati riang, dengan perasaan gembira. Hingga diperjalanan, ketika baru saja memasuki hutan, gadis itu mendapati sebuah tanah lapang yang penuh dengan bunga-bunga indah yang baru mekar dan dipenuhi dengan berbagai kupu-kupu disekitarnya. Terpesona dan mampirlah ia. Biasa, women. 
Lupalah Kerudung Merah dengan janjinya. Tanpa disadari ada seekor serigala telah mengintipinya. Serigala tersebut kemudian menghapiri dan bertanya tentang perihal si gadis. Dijawabnyalah dengan terang oleh si gadis perihal dirinya dan tujuannya.

Serigala, yang awalnya berniat menerkam saja gadis itu, mengganti rencana dengan berkunjung ke rumah neneknya. Bisa dapat dua. Si Kerudung Merah, yang sadar telah lalai, buru-buru mengemasi barang dan melanjutkan perjalanan.

Tapi serigala memiliki langkah yang lebih cepat. Sesampai di rumah nenek, langsung dia menerkam dan menelan nenek renta tersebut. Sesegera mungkin juga ia berganti pakaian dan menyamar menjadi sebagai nenek. 

Tak lama berselang, Gadis Kerudung merah sampailah ke rumah neneknya. Ketika masuk, didapatinya neneknya tidak seperti biasa. 

"Kemarilah gadis kecilku" ujar serigala dengan suara parau.
"Nenek Suaramu terdengar sangat aneh Apakah ada masalah?." jawab si gadis kecil keheranan.
"Oh, aku hanya sedikir kedingininan, manisku " cicit serigala menyembunyikan suaranya.
"Tapi Nenek! telingamu nampak besar sekali " kata kerudung merah saat ia beringsut mendekat ke tempat tidur.
"Ini agar aku bisa semakin baik mendengar kamu, Sayang,"
"Tapi Nenek! matamu juga sangat besar sekali!" 
"Ini agar semakin baik untuk melihat kamu, Sayang," 
"Tapi Nenek! Gigimu juga sangat besar sekali" kata gadis itu mulai merasa ketakutan
"Ini agar semakin baik untuk memakanmu, Sayang," raung serigala dan ia pun melompat keluar dari tempat tidur dan menerkam gadis kecil itu.

Gadis itu berteriak sekencang mungkin, dan terdengarlah oleh seorang penebang kayu disekitar itu dan secepat mungkin mendatangi sumber suara. Serigala yang terlihat tengah mengejar Kerudung Merah akhirnya dibunuhlah dan ajaibnya, neneknya masih hidup dan bisa dikeluarkan dari bangkai serigala tersebut. 

Menyesallah Kerudung Merah akibat kelalaiannya. "Oh andaikan tadi aku hanya mendengarkan bagaimana nasihat ibuku untuk tidak bermain dalam perjalanan..."  

Si nenek mendengar dan menanggapi. "Apa? Jadi ibumu sudah mengingatkanmu tapi kau tidak mengindahkannya?"

"Iya nek..."

Si nenek kemudian murkalah dia. "Jadi gara-gara kamu aku harus diterkam oleh serigala itu???" 

Belum sempat Gadis Kerudung merah itu meminta maaf, si nenek telah merebut kapak di tangan penebang kayu yang menyelamatkannya tadi dan menghantamkannya ke kepala si Kerudung Merah. 

Kepala Kerudung Merah pecah seketika dan terkaparlah ia. Darah bercipratan kemana-mana. Meski begitu Kerudung Merah masih sadar. Dia masih belum meminta maaf pada neneknya.

Tapi meski begitu, melihat Kerudung merah masih sadar, sekali lagi diayunkannya sekali lagi kapak itu ke perut gadis yang terkapar itu hingga perutnya terbelah. "Bisa-bisanya gara-gara kelalaian kau saya jadi korban terkaman binatang buas! Rasakan itu cucu durhaka..."  

Penebang kayu hanya bisa mlongo menyaksikan kejadian itu. Kisah cucu yang tidak mematuhi orang tua dan nenek tua yang tak dapat menahan amarah.

Original story taken from HERE

Tidak ada komentar: