Gw Jadi Saksi Mata

Pernahkah teman-teman menyaksikan peristiwa pembunuhan? Gw pernah. Maksud gw, gw benar-benar melihatnya langsung dengan mata kepala sendiri. Tadi pagi. Gw yakinkan peristiwa asli, bukan gw saksiin di film ataupun di tivi seperti konflik berdarah yang lagi ada di Mesir.

Mungkin ada yang mikir gw lagi membual seperti Joyce Reynolds yang ada di dalam novel “Hallowe’en Party”-nya Agatha Christie. Tetapi seperti Joyce itu sendiri, gw bercerita yang sesungguhnya.

Demi keamanan gw bercerita, gw ga akan mengungkap lokasi persis kejadian dan siapa pelaku pembunuhan tega ini yang telah menggorok korbannya.

Ya, korban aksi pembunuhan yang gw liat tadi pagi (dengan curi-curi melihat tentunya, gw ga ingin ketahuan terang-terangan terlihat oleh pelaku) tewas mengenaskan dengan cara digolok oleh pelaku.

Gw ga tau kejadian awalnya apa sehingga peristiwa tadi bisa terjadi. Yang pasti saat awal gw liat, korban sudah berusaha berontak. Korban itu meronta-ronta. Tapi memang sepertinya tenaga pelaku memang lebih kuat. Apa daya gw mau menolong juga ga berani jadinya.

Dengan tangannya yang kuat pelaku mengunci leher korban. Setelah itu lengannya satu lagi yang memegang golok langsung ditebaskan ke leher korban yang entah punya salah apa. Korban itu menggelear-gelepar kehabisan darah.

Oh, sungguh ga tega gw menyaksikan peristiwa itu. Gw juga ga bisa berbuat apa-apa lagi. Diam-diam gw tinggalin tempat itu, gw ga mau jadi terlibat urusan kedua pihak itu. Selain takut juga tentunya.

Di jalan, gw masih saja kepikiran peristiwa yang baru saja gw saksikan secara langsung. Sebuah tindakan tak berkeprimanusiaan. Peristiwa pembantaian ayam potong yang sungguh memiriskan hati..

^_^

Tidak ada komentar: