Edisi Saham Pilihan: JSMR

PT Jasamarga Tbk. Adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur jalan tol di Indonesia. Perusahaan ini berdiri dari tahun ’70-an dan hingga sekarang udah membangun lebih dari 500km jalan tol di negri ini yang artinya lebih dari 70% jalan tol di Indonesia itu punyanya Jasamarga.
gambar
Jasamarga mulai listing di bursa pada November 2007 dengan harga perdana Rp. 1950 dan hingga saat ini harganya sudah di kisaran Rp. 3000-an. Walaupun di tahun kedua dan ketiga harga sahamnya sempat turun di bawah harga IPO karna krisis global, namun dengan level harga yang sekarang berarti ada penigkatan nilai saham sebesar 64%-an. Dalam tiga tahun saja.

Saham JSMR layak dikoleksi dengan rentang masa investasi menengah atau panjang, mengingat karakteristik usaha JSMR sendiri di bidang infrastruktur jalan tol, dimana satu proyek jalan tol BEP yang dicapai juga dalam waktu bertahun-tahun.

Dengan peningkatan pesat jumlah kendaraan yang dimiliki masyarakat, kehadiran jalan tol tentu juga semakin dibutuhkan. Walau gw ga setuju jika penambahan jalan jadi satu-satunya solusi. Namun apa salahnya memanfaatkan kelalaian pemerintah dalam mengelola transportasi massal yang nyaman bagi masyarakat? He..

Selama solusi pengendalian jumlah kendaraan bermotor untuk mengurangi kemacetan dan polusi masih belum bisa ditentukan, selama itu masyarakat akan tetap memilih kendaraan pribadi, dan selama itu juga infrastruktur jalan makin di butuhkan. Bahkan sekarang Jasamarga sedang menggarap proyek tol Medan-Tebingtinggi, yang merupakan ekspansinya di Sumatra.

Menurut gw yang perlu diperhatikan yaitu komposisi neraca perusahaannya, atau dalam bahasa IFRS saat ini posisi keuangannya itu saat ini gimana. Hal ini berlaku untuk seluruh perusahaan infrastruktur. Untuk membangun suatu proyek infrastruktur, dibutuhkan dana awal yang sangat besar hingga ratusan miliar rupiah.

Darimana perusahaan bisa memperoleh dana sebesar itu? Tentu pinjam ke bank, pinjaman jangka panjang yang juga berumur bertahun-tahun. Laporan keuangan JSMR tahun 2009 memperlihatkan total ekuitas JSMR sebesar (juta) 7.183.379 dan total kewajiban (juta) 8,608,823 yang berarti 53% pembiayaan usahanya berasal dari hutang. Tahun 2009 masih lumayan jika dibanding tahun 2006 dimana rasio hutang terhadap asetnya mencapai 76%.

Gw ingat saat itu DSN MUI-BAPEPAM tidak menggolongkan saham ini sebagai saham syariah karna porsi hutangnya yang begitu besar, sesuai dengan standar DSN-MUI suatu efek saham dikategorikan tidak halal jika perbandingan hutang dan ekuitasnya lebih dari 55:45. Namun memang begitu karakteristik perusahaan infrastruktur, membutuhkan initial cost yang tinggi, dan salah satu cara memenuhinya ya dengan berhutang.

Walau demikian, secara prospek kedepannya, gw yakin saham ini bagus menjadi pilihan invest jangka menengah-panjang. Selain karena masih minim pesaing, paling nggak hingga pemerintah punya solusi baru dalam mengontrol jumlah kemacetan, dan gw ga yakin hal itu terjadi dalam waktu dekat.

Tidak ada komentar: