Bailout Bank Century

Huahh.. rahang gw lagi sakit gara-gara kebanyakan nguap, dan gw itu kalo nguap mangapnya gede banget, moncong buaya aja kalah, makanya rahang gw sakit jadinya... hehe

Selain karna 'menderita' kontra-insomnia yg gw critain kemaren yg bikin gw sering nganga buat nguap, seminggu ini mulut gw juga nganga ngedenger kasus dana talangan Bank Century (BC).Dana segede 6.7 triliun rupiah yg dikasih pemerintah melalui LPS atas ijin menkeu Sri Mulyani kayaknya ga masuk diakal banget.

Mungkin temen2 masih inget awal mula kasus penggelapan dana nasabah yg dilakukan pemilik dan pemimpin BC beberapa waktu yg lalu, gw juga pernah ceritain kasusnya DI POSTINGAN INI. Nah, Bank Indonesia (BI) menilai kondisi kapitalisasi BC udah masuk kategori gagal en perlu diambil-alih LPS. Jika BC ga segera diselamatkan dan dibiarkan bangkrut gitu aja maka dapat memicu kepanikan masyarakat dan pasar uang. Sistem pembayaran juga terancam karna ada 23 bank lain yg diangap BI berpotensi krisis.

Makanya BI berkordinasi dg pemerintah melalui Menkeu buat nyediain dana talangan (bailout) untuk menyelamatkan BC. Dana kucuran yg diturunin empat tahap itu ampe juni 2009 udah mencapai Rp 6.7 triliun! gw ulang deh biar kagetnya lebih ekspresif: dana talangannya udah mencapai 6.7 triliun rupiah! Haha... kenapa gw fokus di nominal tersebut, karna itulah yg dipermasalahkan berbagai pihak saat ini. Yang dipermasalahkan bukan kenapa BI mau menyelamatkan BC, tetapi kenapa dana penyelamatannya bisa segede itu!

Paling nggak yg dipermasalahkan masyarakat (berdasar fakta dan kondisi yg ada):
- Dari Rp 6.7 T tersebut, belum serupiah pun yg sampai ke tangan nasabah yg udah dirugiin.
- Dana yg udah diturunkan pemerintah (dari november 2008 sampai juni 2009) mencapai Rp 6.7 T, tetapi BC masih aja membukukan rugi tahun berjalan hingga Rp 9.04 T. WTF????
- Dana talangannya kok bisa 5 kali lebih gede dari assetnya yg cuma Rp 1.3 T??? Edannn...
- Anggaran Depperin aja cuma Rp 1.6 T, sementara Depkop cuma Rp 700 miliar, lha kok BC yg cuma bank swasta kecil itu aja bisa dikasih ampe Rp 6.7 T. Bahkan permintaan TNI untuk menambah perlengkapan militer yg jelas2 untuk pertahanan bangsa ditolak pemerintah (menkeu). Sekali lagi, WTF?????

Sepanjang yg gw tau, program bantuan pemerintah berupa dana talangan/bailout ga pernah sekalipun yg sukses, contohnya aja kasus yg terkenal en terbodoh pada 1998, kasus BLBI yg justru membuat Indonesia berhutang sampe tahun 2033! Kejadiannya ga cuma di negara berkembang, di negara majupun sama aja. Kita tau kemaren pemerintah AS ngasih dana bailout sebesar $ 700M buat menyelamatkan industri otomotif, khususnya pabrikan General Motor, namun yg ada sebulan kemudian GM justru makin mendekati kolaps. Jadi kesannya pihak-pihak yg mendapat dana bantuan malah jadi manja, dan efek lainnya tentu perusahaan-perusahaan yg juga terancam krisis akan membiarkan krisis terjadi, toh nanti akan dibantu pemerintah juga...

Hal inilah kayaknya yg perlu dipikirin lagi oleh pemerintah, apalagi buat menkeu sri mulyani agar bisa kembali dipercaya buat memimpin depkeu 5 tahun kedepan. Performa beliau yg slama ini bagus malah rusak di akhir masa jabatan gara2 teledor mengeluarkan dana masyarakat sebesar Rp 6.7 T untuk hal yg ga urgent dg kondisi bangsa saat ini. Ingat Buk, Rp 6.7 T itu gede, sangat berfaedah jika digunain buat bangun sekolah, apalagi kalo dibeliin ke es duren, semua penduduk Indonesia bisa kebagian lho... (duh, lupa kalo lagi puasa, mikirnya es mulu..hehe)

2 komentar:

Blog Watcher mengatakan...

MENCIUM SKENARIO POLITIK DIBALIK PENGUCURAN DANA BAILOUT 6,7 TRILIUN KE BANK CENTURY



Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mengucurkan dana sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century atas rekomendasi pemerintah dan Bank Indonesia. Angka itu menjadi bengkak, padahal semula yang di setujui DPR hanya sebesar Rp1,3 triliun. (Kompas 1 september 2009).

“ Betapa baiknya sikap pemerintah terhadap pemilik bank yang selama ini bermasalah”. “Kenapa pemerintah selalu bersikap protektif terhadap bank-bank yang pengelolaannya bermasalah??” semua itu Patut menjadi misteri bagi kita.

*********************

UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, mewajibkan semua bank berhati-hati dalam memberikan pinjaman. Namun LPS mengabaikan aturan tersebut.

Prinsip the five C’s of credit analysis yang menjadi dasar pemberian dana talangan rupanya tidak diterapkan oleh LPS. LPS harusnya meneliti Character (kejujuran pemilik bank), collateral (jaminan utang bank), capital (modal), capacity (kemampuan mengelola bank) dan condition of economy sebelum boilout diberikan.

Dalam proses hukum bank Century, pemilik bank century Robert tantular beserta pejabat bank Century telah ditetapkan sebagai terdakwa kasus penggelapan dana nasabah. Bahkan manajemen Bank Century telah terlibat dalam memasarkan produk reksadana PT Antaboga Sekuritas yang jelas-jelas dalam pasal 10 UU Perbankan telah dilarang.

Artinya, dari segi the five C’s of credit analysis, Bank Century sebenarnya tidak layak sama sekali mendapatkan dana talangan dari LPS. Ironis nya LPS justru mengucurkan dana sampai 6,7 triliun ke bank itu!!!

Muncul pertanyaan, apa yang melatarbelakangi pemerintah memberian dana boilout tersebut??? akan kemana larinya dana bailout 6,7 triliun itu?

Jawabnya, Kemungkinan: pertama, pejabat LPS ceroboh dalam bertindak sehingga dianfaatkan oleh pejabat bank yang terafiliasi dengan partai politik tertentu. Kedua, Pajabat LPS, pejabat bank bermasalah dan partai politik tertentu bersekongkol bersekongkol mengemplang dana bailout.

Jawaban yang pasti, kita tunggu skenario politik berikutnya..

Anonim mengatakan...

kebijakan moneter juga harus diperhatikan, apa jadinya kalo Century ga diselamatkan??? Indonesia tidak akan mampu bertahan jika harus merasakan krisis ekonomi seperti tahun 1988.

BI dan KSSK telah menggunakan rational expectation dengan melihat ke depan apa yang mampu dilakukan. Apa jadinya kalo iklim investasi justru makin terpuruk.

Jangan dibandingkan dengan anggaran militer, karena itu ga apple to apple.

Untuk referensi sisi kebijakan moneter mungkin udah banyak buku yang beredar. Mesti ditekankan peran BI sebagai Bank sentral yaitu mengelola ekspektasi masyarakat dan salah satu implementasinya yaitu penyelamatan Bank Century.