Ini nih, kalau malam-malam disuruh piket. Kompensasi barangkali. Tadi pagi datang telat dua menit, yang bikin absen jadi merah. Telat ya salah kau laaah...

Bukan, saya akan menyalahkan hujan lebat tetiba pagi tadi itu, menyebabkan jalan tergenang dimana-mana. Menyebabkan kendaraan-kendaraan pada kena macet. Kan dengan asumsi semua lancar, saya bersantai pergi bisa datang tepat waktu. Tapi nyatanya tidak kan? Kualatmu yang anggap enteng. 

Nah, tadi juga pagi-pagi ada perang sengit antara kakak sesama staf bidang dan kepala bidang. Beneran ribut. Perang ribut, sengit-sengitan untuk diakui benar. Saya yang ga enak ati jadinya. Udah mengarah pada penyerangan pribadi dari sekedar urusan awal yang perkara surat belum bikin. 

Bener jadi ga enak ati. Karena juga surat yang belum jadi itu karna salah tafsir masing-masing aja. Termasuk saya.

Siangnya kakak staf bidang curhat, komplein dengan sikap buk boss. Saya jadi bingung ngasih sikap apa.  Maksudnya, selain dengan 'sabar dan tenanglah kak'. Sorenya pulang, buk boss cerita kasusnya tadi pagi dengan kakak staf bidang. Saya bingung mau ngasi tanggapan apa, selain mengkopi paste 'sabar dan tenanglah kak' ini. He. 

Semoga besok udah redaan. Sedikit orang ini aja bisa sampe gitu. Atau justru karna sedikit? 

Tidak ada komentar: