Ilusi Optik?

Dua minggu yang lewat Ibu saya diajak adiknya ikut terapi yang rendam kaki itu. Bukan yang rendam kaki yang pake digigit ikan-ikan kecil itu, apalagi yang digigit-gigit ikan piranha. Bukan. Tapi yang ada alat elektrisnya.

Ada beberapa tempat di Padang yang saya tau nyediain terapi macam itu, tapi Om saya ngajak Ibu yang ada di daerah Parak Laweh. Kalau orang Betawinya bilang: daerah Kebon Gede. Hahaha.

Perlu beberapa kali ikut terapi agar bisa lebih sehat. “Hanya meminimalkan penyakit dan racun dalam tubuh, bukan untuk sembuh total karena kan kita makan-makan terus, kemasukan racun-racun dan bakteri terus.” Itu orang terapinya yang ngasih penjelasan.
Untuk terapi hari selanjutnya saya yang nganter Ibu. Sekalinya terapi 30menit, kita cuman perlu duduk anteng selama itu. Karena sama-sama akan nunggu juga, hayulah saya nunggunya juga sambil rendam kaki.

“Ini aman gitu ada aliran listrik di air?”
“Nggak apa-apa, tenang aja.” Si mbak terapis mulai nyolokin kabel.
“Aahhh… eghh…” Saya teriak tertahan
Si mbak kaget, ada ibuk-ibuk yang juga lagi terapi sama kaget juga keknya. “Eh kenapa? Nyetrum ya?”
“Eh nggak apa-apa kok.” Jawab saya. Saya jawab gitu karna memang ga kenapa-kenapa. Tadi itu cuma mau teriak aja.
“Aduh, bikin kaget aja kamu.”
sebelum
ini foto habis terapi

Air hangat yang awalnya jernih waktu awal kaki saya direndam, eh Ya Allah berubah kek air comberan setengah jam setelahnya. Hasil perubahan warna air itu ditafsirkan berikut sama terapisnya: Itu yang busa-busa asam lambung kamu banyak, agak parah maag kamu. Itu juga yang agak berminyak warna kuning kemerahan kolestrol kamu yang diserap, agak tinggi juga, trus itu yang putih-putih kenanya di sendi dan tulang kamu, jarang gerak kamu itu. Trus yang item banyak itu polusi-polusi semua.

Saya nunggu penjelasan tambahan si mbak terapis. Saya kira si mbak mau nambahin di ujung kalimatnya, “Itu penjelasannya ‘disclaimer on’ ya.” Ternyata nggak, cuman sampai polusi itu aja. Ya biarlah.
hasil terapi kedua

Mudah-mudahan emang bisa jadi lebih sehat abis terapi-terapi gitu, sekalian kualitas kesehatan saya upgrade secara pribadi tentunya. Apalagi pas terapi kedua kemaren air di ember kecilnya udah nggak sekeruh waktu pertama. Biar pacar saya ga bilang itu sebenarnya bukan tempat praktek terapi, tapi tempat praktek sulap. Halahhh….he

Tidak ada komentar: