Sejarah Perkembangan Saham

Anak SMA sekarang sudah enak. Untuk yang jadi lapar karena dengar kata enak, perlu diketahui anak SMA itu siswa sekolahan, bukan nama makanan. Mohon dimengerti. Untuk yang kanibal mungkin jadi makin lapar. Saya pahami.

Enaknya karena kurikulum pasar modal secara mendasar sudah mulai diperkenalkan untuk mereka saat belajar di kelas. Zaman SMA saya dulu yang nam… bentar dulu, bagusnya diganti ‘kemaren’ karena kalau ‘dulu’ kesannya saya lahir di masa peralihan Orde Lama dan Orde Baru., Ok diulang, zaman saya SMA kemaren, belum ada itu namanya belajar pasar modal. Jadinya pas kuliah harus belajar dari awal banget. Padahal idealnya pas kuliah itu sudah tinggal belajar hitungan atau aplikasi.

Begitu pentingnya mengetahui pasar modal dari dini, mengingat perannya begitu penting bagi sebuah negara. Sehingga penting juga untuk diketahui lebih dini. Hal itu yang saya sampaikan waktu safari pasar modal (Capital Market Goes to School) di SMA 1 Payakumbuh, Sabtu 29 Oktober kemaren.
Acaranya itu ide PIPM Padang yang pelaksanaannya diserahkan PIPM ke mahasiswa Pojok BEI UNAND. Saya sebagai yang kerja di perusahaan sekuritas yang juga menjalin kerjasama dengan Pojok BEI maka diundang serta. Kalau saya kerjanya di perusahaan sekuritas lain akankah tetap diundang? Heu..

Kalau seandainya ada diantara kalian yang begitu kritisnya bertanya kenapa harus mengadakan acaranya di luar kota, kenapa nggak di padang saja? Demi kekritisan kalian, ketahuilah jawabannya adalah karena Pojokers itu ingin ngadain acara yang sekaligus bernuansa bertamasya ria. Malah kalau perlu ke Pekanbaru itu mereka ngadain acara. Haaha,, tidakkah ide mereka itu lebih kritis dari pertanyaan di atas? Mudah-mudahan bukan turunan senior mereka. Ehm..

Materi yang saya sampaikan tentang sejarah, perkembangan, dan peranan pasar modal. Terpujilah Larry Page yang telah menyediakan Google untuk seluruh umat manusia. Untuk para pencari ilmu, para pencinta hiburan, para plagiator juga. Dari BAPEPAM dan BEI cuma diketahui sejarah pasar modal Indonesia dan Asia berawal dari masuknya VOC. Sebelum itu musti ada yang mendahului bukan? Saya ingin merunut ke beeeelakaaaaang lagiiiiii……. Dari awal adanya saham itu.
Untung ketemu itu situs http://belajarinvestasi.com/dasar-saham/sejarah-perkembangan-saham.html. dibahas lengkap dari awalnya ada saham sejak zaman imperium romawi, hingga pasar modal saat ini. Silahkan teman-teman pelajari langsung dari sumbernya.

Tapi masih kurang lengkap itu rasanya. Mesti juga sebelum Romawi itu ada asal muasalnya. Saya googling lagi. Sampai akhirnya tercerahkan karena ketemu kesimpulan bahwa akar adanya saham itu sejak zaman Rasulullah SAW, bahkan lebih hebat lagi: dari kitab suci Al Quranul Karim!

Berlebihankah kalau saya cerita? Saya harap nggak kalau teman-teman buka dulu Quran Surat Al Baqoroh ayat 275-283. Khususnya ayat 282, ayat terpanjang dalam Kitabullah. Ringkasnya disitu sitekankan pentingnya catat mencatat hutang-piutang dan segala hal mengenai peralihan harta, disertai saksi yang ditunjuk. Zaman sekarang pencatatan itu sudah dilakukan JATS dan saksinya sudah diwakilkan KPEI dan KSEI.

Tapi Rif, disana kan nggak ada penekanan kata saham? Aduh, kok masih belum tau sih kalau Quran itu sumbernya ilmu. Sumbernya itulah yang dipelajari sehingga menghasilkan ilmu. Lagian coba deh bahasa Inggris saham kan share, ada dulu yang bilang asalnya dari kata sharee/sharia yang itu kalau kalian mau tau adalah bahasa arab.

Itu juga yang dilakukan Rasul dengan memperbolehkan sistem bagi hasil dalam pengelolaan tanah pertanian/perkebunan pada masa itu. Orang yang ga punya tanah boleh mengelola tanah yang dimiliki orang lain yang entah sibuk karena apa sehingga tak bisa mengolah tanahnya sendiri. Lantas hasil dari olahan tanah tersebutlah yang dibagi antara sang pemilik tanah dan pengelolanya. Berapa bagian untuk bagi hasil itu disepakati dengan ijab qabul. Itu asal muasalnya.

Kalau di masa sekarang sama aja orang ada orang yang kapabel dalam mengelola perusahaan (manajemen), tapi ga punya perusahaan yang akan dikelola. Trus ada orang yang kelebihan dana untuk mendirikan perusahaan (pemegang saham). Ntar itu lah ada bagi hasil antara manajemen (gaji,fasilitas) dan pemegang saham (dividen).

Kalau begitu kok orang masih mendemo bursa efek? Akankah bursa mengalami crash dalam yang membuat perdagangan saham ditutup? Hmm., Insyaallah saya ulas dikesempatan berikutnya saja dikarenakan saya sudah capek ngetik ini ya.

Tidak ada komentar: