Secara drama dan tensi pertandingan, Piala Dunia 2014 ini saya rasa jauh lebih menarik daripada Piala Dunia 2010 di South Africa lalu. Permainan rasanya sudah atraktif sejak laga-laga awal. Kalau Piala Dunia 2010 lalu baru mulai seru setela fase grup.

Belum sampai seminggu korban-korban berguguran. Hari kedua PD 2014 tim Spanyol udah harus kena derita belanda. Jepang mesti kecolongan hanya dalam dua menit melalui mekanisme gol yang sama. Ekuador kehilangan poin di detik terakhir. Portugal yang one man team karena Ronaldo dilibas Jerman.

Korban-korban bertebaran bukan hanya di Brasil, tapi juga sampai ke saya punya rumah. Secara tak langsung, pertandingan-pertandingan menawan itu sudah merusak kacamata saya. Saat Mexico vs Kolombia, saya ketiduran dengan kacamata, pagi-pagi bangun punggung saya rasa mengganjal sesuatu, ternyata kacamata, dan akibatnya sekarang kedua gagangnya nggak sinkron, berat sebelah. Kalau dipakai jadinya miring.
Saya ga tau, gagang kirinyakah yang terpelintir ke bawah, atau gagang atasnya yang tertarik ke atas. 
Tadi malam, pertandingan seru jerman dan portugal. Memang sudah bakat saya untuk gampang tidur, kejadian waktu mexico terulang lagi. Kali ini, bangun-bangun saya mendapati nosepad sebelah kanan di kacamata sudah nggak ada. 


Sudah la miring karena gagang yang tak sinkron, sekarang tambah miring kalau dipakai karena nggak ada nosepadnya sebelah. Ditambah lagi hidung jadinya memar karena langsung nahan frame dan pegangan nosepad. 

Piala Dunia 2014 seru, tapi memakan banyak korban. Belum seminggu. Gimana nanti sebulan?

Tidak ada komentar: